Peran Kepala Madrasah Dalam Peningkatan Kompetensi Pustakawan Di Madrasah Aliyah Negeri 3 Banda Aceh

Kepala madrasah memiliki fungsi yang dapat mempengaruhi kinerja pustakawan serta menginspirasi seluruh pegawai perpustakaan madrasah dan meningkatkan keterampilan pustakawan dalam membangun perpustakaan yang layak. Adapun latar belakang dalam penelitian ini adalah pustakawan belum maksimal melakukan tugasnya dalam melayani kebutuhan pemustaka dan mengelola perpustakaan, masih terdapat buku yang tergeletak di lantai pada saat pemustaka mengunjungi perpustakaan, dengan kondisi perpustakaan yang tidak begitu luas, sehingga membuat ruangan semakin sempit. Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk dapat mengetahui tugas kepala madrasah dalam peningkatan kompetensi pustakawan, untuk mengetahui strategi kepala madrasah dalam peningkatan kompetensi pustakawan, dan untuk mengetahui hambatan bagi kepala madrasah dalam peningkatan kompetensi pustakawan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala madrasah, kepala perpustakaan dan pustakawan. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tugas kepala madrasah dalam peningkatan kompetensi pustakawan belum berjalan sepenuhnya, karena sejak pandemi covid-19 menyebar kementerian agama tidak lagi membuat pelatihan untuk peningkatan kompetensi pustakawan, jadi pustakawan madrasah tidak mengikuti pelatihan atau penataran untuk meningkatkan kompetensinya, melainkan pustakawan mendapatkan pengetahuan tentang peningkatan kompetensi pustakawan hanya dari internet. Kemudian strategi kepala madrasah dalam peningkatan kompetensi pustakawan adalah mengatur perencanaan, pengorganisasian, penggerak atau pelaksana dan pengawasan. Hambatan bagi kepala madrasah dalam peningkatan kompetensi pustakawan adalah kurangnya pelatihan kepada pustakawan di tingkat kabupaten/kota, terbatasnya ruangan perpustakaan sehingga ada kegiatan perpustakaan yang tertunda, dan kurangnya dana dalam melengkapi fasilitas perpustakaan.