Pelelangan Barang Sitaan Kantor Bea dan Cukai Banda Aceh Melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang (Analisis Menurut Bai’ Muzayadah)

Shahira Rafsanjani, 180102169 (2022) Pelelangan Barang Sitaan Kantor Bea dan Cukai Banda Aceh Melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang (Analisis Menurut Bai’ Muzayadah). Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Bai Muzayadah] Text (Bai Muzayadah)
Shahira Rafsanjani, 180102169, FSH, HES, 085218248862.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (6MB)

Abstract

Lalu lintas keluar dan masuk barang atau kegiatan impor dan ekspor di Indonesia harus diawasi. Kantor Bea dan Cukai Banda Aceh yang merupakan instansi pemerintahan yang berwenang dalam pengawasan dan penindakan atas barang ekspor atau impor tersebut. Pelanggaran peraturan perundang-undangan dan kepabeanan membuat barang impor atau ekspor akan disita. Barang sitaan yang tidak diselesaikan prosedur pabeannya, maka menjadi Barang Milik Negara dan berhak ditetapkan status peruntukannya, salah satunya adalah pelelangan. Adapun fokus penelitian yaitu bagaimana proses pelelangan mobil yang disita Kantor Bea dan Cukai melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) ini dilakukan dan bagaimana perspektif Bai’ Muzayadah terhadap pelelangan mobil sitaan Kantor Bea dan Cukai melalui KPKNL. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pengumpulan data melalui lapangan dan juga studi kepustakaan, adapun teknik pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa pelelangan mobil sitaan kantor bea dan cukai melalui KPKNL telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan petunjuk pelaksanaan lelang, analisis pelelangan barang sitaan Kantor Bea dan Cukai melalui KPKNL dalam perspektif bai’ muzayadah sudah sesuai karena terdapat unsur transparansi, keterbukaan terhadap objek barang antar penjual dan pembeli dan prosedur pembayaran dan penguasaan barang sesuai dengan bai’ muzayadah. Namun permasalahan terdapat pada proses pengajuan barang untuk dilelang yang memerlukan waktu lama sehingga tidak efisien. Dan untuk proses penguasaan barang impor yang memerlukan izin lebih rumit sehingga membutuhkan waktu lama dalam penguasaan barang.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama)
200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Shahira Rafsanjani Shahira
Date Deposited: 26 Oct 2022 02:43
Last Modified: 26 Oct 2022 02:43
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/23963

Actions (login required)

View Item
View Item