Harmonisasi Filsafat dan Agama Perspektif Ibnu Rusyd dan Relevansinya Terhadap Integrasi Ilmu

Ibnu Rusyd merupakan salah satu filosof besar dalam Islam yang mencoba mengintegrasikan antara filsafat dan agama. Filsafat dan agama merupakan dua bidang ilmu yang saling berkaitan. Filsafat sendiri berusaha untuk mengungkap suatu kebenaran, demikian juga agama, sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan. Penolakan terhadap filsafat dalam sejarah pemikiran Islam telah mengakibatkan terjadinya ketimpangan pemahaman dan pola pikir dikotomis yang telah mengakar dalam kancah peradaban ilmu pengetahuan Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ulang tentang harmonisasi filsafat dan agama perspektif Ibnu Rusyd dan relevansinya terhadap integrasi ilmu dengan pemikiran M. Amin Abdullah berkenaan konsep integrasi-interkoneksi.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah karya Ibnu Rusyd sedangkan sumber sekundernya adalah buku, artikel, karya ilmiah yang relevan dengan permasalahan penelitian dengan menggunakan analisis data deskriptif, konten dan hermeneutika.
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa harmonisasi antara filsafat dan agama memaksa kaum muslim intelektual membuat jembatan epistemologi untuk mendamaikan filsafat dan agama. Salah satunya Ibnu Rusyd dengan mencoba mendamaikan hubungan filsafat dan agama. Konsepnya sejalan dengan Amin Abdullah, yang mencoba menawarkan konsep integrasi-interkoneksi sebagai upaya menghindari pandangan dikotomis dari ilmu dan agama khususnya ilmu keislaman. Di sinilah pemikiran Amin Abdullah menjadi relevan, karena yang dibutuhkan saat ini filsafat dan agama tumbuh, maju dan berkembang bersama.