Pemberian Remisi Terhadap Narapidana Kasus Tindak Pidana Narkotika Di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Banda Aceh

Tindak Pidana Narkotika merupakan masalah besar yang menjadi topik populer sekaligus menjadi suatu keprihatinan bangsa Indonesia saat ini. Tindak pidana narkotika tersebut semakin marak dan bahkan para pelaku tindak pidana narkotika seolah-olah tidak tahu tentang adanya sanksi pidana yang menyertainya. Ditengah maraknya kasus tindak pidana narkotika terdapat ketentuan bahwa pemerintah membuat kebijakan mengenai remisi atau pengurangan masa pidana bagi narapidana narkotika. Permasalahan pada skripsi ini yaitu 1) bagaimana prosedur pemberian remisi bagi narapidana narkotika di Lapas Klas II A Banda Aceh? 2) Bagaimana pandangan pemberian remisi bagi narapidana narkotika di Lapas Klas II A Banda Aceh?. Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, prosedur pemberian remisi kepada narapidana dan anak pidana dilakukan secara online dengan menggunakan Sistem Informasi Pemasyarakatan yang terintegrasi antara Lapas/ Rutan, Kantor Wilayah, dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan melalui aplikasi Sistem Database Pemasyarakatan (SDP). Pengusulan remisi tersebut didasarkan atas pertimbangan dari Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) yang ada di Lapas, yang berjumlah 7 orang yang bersidang untuk menilai perilaku dan perbuatan narapidana atau anak pidana selama menjalani pembinaan di bawah bimbingannya yang telah berkelakuan baik. Kedua, Pandangan pemberian remisi bagi narapidana dan pihak lapas bisa dianggap efektif karena tidak adanya pengulangan tindak pidana narkotika yang signifikan.