Keanekaragaman Jenis Burung Di Stasiun Restorasi Tenggulun Aceh Tamiang Kawasan Ekosistem Leuser

Kawasan Restorasi Tenggulun di Kabupaten Aceh Tamiang telah melakukan perubahan lahan dari perkebunan kelapa sawit menjadi hutan kembali dengan cara restorasi alami dan restorasi buatan. Semejak dari tahun 2014 hingga saat ini belum ada data keanekaragaman jenis burung di Stasiaun Restorasi Tenggulun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis burung apa saja yang terdapat di Stasiun Restorasi Tenggulun, indeks keanekaragaman jenis, dan status konservasi burung yang dilindungi di Stasiun Restorasi Tenggulun. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Suervei, dan point count dengan panjang total transek 4.000 m. Hasil penelitian di Stasiun Restorasi Tenggulun terdapat 50 jenis burung dari 28 famili dengan jumlah 825 individu. Burung yang paling dominan adalah burung merbah curukcuk (Pycnonotus goiaver), burung cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster), dan burung bondol haji (lonchurah maja). Indeks keanekaragaman jenis burung di Stasiun Restorasi Tenggulun dengan jumlah nilai indeks keseluruhan yaitu Ĥ=3,49927, dikategorikan dalam indeks keanekaragaman yang tinggi. Terdapat 4 jenis burung yang dilindungi sesuai dengan perarturan Pemerintah Republik Indonesia, No. 92 tahun 2018, yaitu burung elang ular bido (Spilornis cheela), burung bubut taragop (Centropus Rectunguis), serintdit melayu (Loriculu galgalus ), dan kipasan belang (Rephidura javanica).