Implementasi Aplikasi Sicantik Cloud Dalam Meningkatkan Pelayanan Perizinan Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Aceh Besar

Inovasi pelayanan publik merupakan sebuah trobosan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan terselenggaranya suatu pelayanan publik yang efektif, efisien, serta bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Salah satu bentuk inovasi pelayanan publik yaitu hadirnya Aplikasi Cerdas Layanan Perizinan Terpadu untuk Publik yang disingkat Sicantik Cloud untuk memberikan kemudahan dalam pengurusan perizinan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Kemudahan yang diberikan berupa terselenggaranya pelayanan pengurusan izin yang dapat diakses secara online mulai dari pengajuan permohonan hingga surat izin dapat dikeluarkan langsung melalui aplikasi. Namun di DPMPTSP Aceh Besar pada umumnya masyarakat pengguna Aplikasi Sicantik Cloud masih mendatangi lokasi untuk mengajukan izin secara langsung, sehingga berkemungkinan tidak mengurangi jumlah masyarakat penerima layanan dengan bertatap muka sama seperti sebelum menerapkan sistem online. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang pengumpulan datanya dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam implementasi Aplikasi Sicantik Cloud sudah berjalan komunikasi yang baik, telah tersedia sumber daya yang memadai, serta adanya arahan dan tanggapan yang baik dari petugas, namun dalam implementasi Aplikasi Sicantik Cloud di DPMPTSP Aceh besar juga masih banyak kendala yaitu Aplikasi Sicantik Cloud masih mengalami gangguan server, listrik padam dan gangguan koneksi, serta rendahnya pemahaman masyarakat dalam mengoperasikan Aplikasi Sicantik Cloud. Penelitian ini menyimpulkan implementasi Aplikasi Sicantik Cloud di DPMPTSP Aceh Besar masih belum maksimal karena aplikasi yang dirancang untuk memberikan pelayanan secara online akan tetapi belum difungsikan sebagai pelayanan online secara keseluruhan yang mana masyarakat masih tetap harus mendatangi lokasi untuk mengantarkan berkas.