Upaya Pelestarian Kerajinan Kasab (Studi Kasus di Desa Blang Ara Keude Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya)

Skripsi ini berjudul “Upaya Pelestarian Kerajinan Kasab di Desa Blang Ara Keude, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya”. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah: 1) untuk mengatahui motif-motif (ornament) kain kasab di Desa Blang Ara Keude. 2) untuk mengetahui pelestarian kerajinan kasab di Desa Blang Ara Keude. 3) untuk mengetahui peran pemerintah dalam melestarikan kerajinan kasab di Desa Blang Ara Keude. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode observasi, wawacara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasab merupakan salah satu teknik tradisi untuk pembuatan tekstil tradisional dari ujung barat Indonesia, Provinsi Aceh. Kasab adalah teknik pembuatan motif di atas kain, kasab termasuk dalam kategori desain tekstil permukaan. Penggunaan benang emas pada komponen-komponen upacara adat tidak hanya memberikan nilai estetis, tetapi juga menjadi pelengkap makna yang disampaikan melalui simbol-simbol sebagai media komunikasi masyarakat. Adapun motif kasab yang selalu digunakan dalam masyarakat Desa Blang Ara Keude seperti motif bungong uret, bungong meulu, bungong pucuk pakis dan pucuk rembong (bunga bambu). Pelestarian kasab di Desa Blang Ara Keude, terus dijalankan oleh masyarakat setempat dan didukung oleh pemerintah. Dalam melestarikan budaya lokal (kasab) melibatkan penciptaan ekspresi yang dinamis dan menyesuaikan dengan situasi perkembangan yang berubah untuk melestarikan kualitas budaya, seni, dan tradisional. Namun dengan dukungan pemerintah kasab menjadi sesuatu yang menarik sehingga pada zaman sekarang peminat untuk memproduksikan kasab semakin bertambah. Adapun peran pemerintah dalam melestarikan kasab di Desa Blang Ara Keude ialah telah mendapatkan dukungan dari pemerintah Kabupaten Nagan Raya. Maka dari itu, adapun peran pemerintah terhadap kasab di Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat adanya sebuah Dinas Disperindakop dan UMKM. Dinas ini membawahi semua keterampilan, termasuk menyulam benang emas/kasab, oleh karena itu selalu ada pelatihan untuk semua jenis keterampilan setahun sekali terutama bulan September. Hal ini dimaksud untuk melestarikan adat yang sudah dipraktekkan di Kabupaten Nagan Raya dan bekerja dengan mereka, serta memberikan pekerjaan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.