Strategi Komunikasi Pembinaan Narapidana Residivis (Studi Pada Lapas Kelas III Lhoknga Aceh Besar)

Skripsi ini berjudul “Strategi Komunikasi Pembinaan Narapidana Residivis (Studi Pada Lapas Kelas III Lhoknga Aceh Besar)”. Adapun latar belakang dari penelitian ini adalah adanya sebuah fenomena dalam kehidupan masyarakat, narapidana yang sudah pernah menjalani masa hukuman pada Lembaga Pemasyarakatan dan sudah menyelesaikan masa hukumannya akan tetapi kembali lagi melakukan kejahatan yang bertentangan dengan norma dan hukum di masyarakat sehingga mengharuskan narapidana untuk kembali menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan atau disebut dengan narapidana residivis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Lhoknga Aceh Besar dalam proses pembinaan terhadap narapidana residivis. Tidak hanya itu penelitian ini juga bertujuan untuk melihat hambatan dan efek dari strategi komunikasi yang dijalankan Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Lhoknga Aceh Besar terhadap hasil pembinaan narapidana residivis . Penulis menggunakan teori SOR (Stimulus, Organism, Respons). Adapun metode penelitian yang digunakan dalam mencari data adalah metode deskriptif analisis melalu pendekatan kualitatif, yaitu dengan beberapa cara seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian yang didapatkan Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Lhoknga Aceh Besar menjalankan dua strategi komunikasi dalam melakukan pembinaan terhadap narapidana residivis yaitu perumusan strategi dan implementasi strategi. Perumusan strategi komunikasi dilakukan dengan cara melakukan rapat sedangkan penerapan strategi komunikasi dijalankan dengan cara pengenalan sasaran komunikasi, pendekatan secara antar personal, komunikasi kelompok, dan komunikasi persuasif terdapat beberapa hambatan seperti hambatan fisik dan hambatan semantik. Kemudian efek dari strategi komunikasi yang dijalankan menghasilkan efek positif, sehingga strategi komunikasi yang dilakukan Lapas Kelas III Lhoknga Aceh Besar berhasil karena narapidana mampu mengasah skill contohnya beberapa narapidana residivis setelah keluar dari Lapas Kelas III Lhoknga Aceh Besar mampu menjalani kehidupan lebih baik seperti mereka yang sebelumnya tidak paham agama menjadi paham teradap agama dan menjalankan kewajiban ibadah selain itu mereka banyak yang melakukan pekerjaan sesuai dengan soft skill yang diajarkan ketika pembinaan.