Prinsip-Prinsip Mendengar Menurut Ungkapan Al-Qur’an Dan Pengembangannya Dalam Konseling Islam

Nurul Hidayani, 160402042 (2022) Prinsip-Prinsip Mendengar Menurut Ungkapan Al-Qur’an Dan Pengembangannya Dalam Konseling Islam. Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

[thumbnail of Prinsip-Prinsip Mendengar Menurut Ungkapan Al-Qur’an Dan Pengembangannya Dalam Konseling Islam] Text (Prinsip-Prinsip Mendengar Menurut Ungkapan Al-Qur’an Dan Pengembangannya Dalam Konseling Islam)
Nurul Hidayani, 160402042, FDK, BKI, 082284085199.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (8MB)

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini adalah menemukan ayat-ayat Al-Qur’an tentang mendengar, menemukan prinsip-prinsip mendengar dari beberapa ayat Al-Qur’an menurut beberapa ahli tafsir dan mengembangkan prinsip-prinsip mendengar menjadi prinsip-prinsip mendengar yang seharusnya dikuasai konselor. Jenis penelitian ini kepustakaan (library research) pendekatan kualitatif dalam menelusuri nash atau teks ayat-ayat Al-Qur’an. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ayat-ayat al-Qur’an tentang mendengar, prinsip-prinsip mendengar menurut ahli tafsir dan prinsip-prinsip mendengar yang seharusnya dikuasai konselor. Berdasarkan temuan penelitian dapat dijelaskan; (1) Terdapat banyak ayat-ayat Al-Qur’an berbicara tentang mendengar pada kitab Mu`jam al-mufahras li alfaz Al-Qur’an al-Karim peneliti menemukan 71 potongan ayat pada surah berbeda yang berbicara tentang mendengar. Sedangkan dari aplikasi Lafzi kata sam’a terdapat 25 hasil, kata sam'u 4 hasil, kata yasma'u 27 hasil dan kata sami’un 19 hasil. Namun dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan 33 ayat untuk menganalisis tentang penting mendengar. (2) Prinsip-prinsip mendengar menurut ahli tafsir diantaranya terdapat pada surah Naḥl ayat 78; al-Maraghi memahami sebagian yang lain apa yang saling kalian diperbincangkan, Ash-Shiddieqy mendengar langkah awal untuk seseorang memperoleh pengetahuan, HAMKA menguraikan anugerah berupa pendengaran bahwa manusia tidak tuli serta dapat mempertimbangkan apa yang didengar. (3) Prinsip-prinsip mendengar menjadi prinsip mendengar yang seharusnya dikuasai konselor yakni; kemampuan menganalisis dan memahami, kemampuan mendengar dengan baik-baik, tenang dan penuh perhatian, menyimak atau mendengar tekun serta mendengar tanpa bicara. Mendengar sebagai proses intelektual maka seorang konselor hendaknya mendahulukan pendengaran sebelum melangkah lebih jauh untuk mengomentari dari apa yang telah disampaikan oleh konseli. Dari temuan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penelusuran pada kitab Mu`jam al-mufahras li alfaz Al-Qur’an al-Karim dan aplikasi Lafzi teradapat banyak ayat yang berbicara tentang mendengar namun peneliti hanya menghimpun 33 ayat. Para mufassir banyak memberikan penjelasan terkait ayat yang berbicara tentang mendengar dalam Al-Qur’an diantaranya pada ayat An-Nahl 78, para mufassir menjelaskan bahwa alat pendengaran yang Allah berikan kepada manusia sebagai dasar agar manusia mampu meresapi dari setiap pesan yang didengar. Sedangkan prinsip mendengar dalam konseling Islam terkait dengan kemampuan seorang konselor dalam memahami apa yang disampaikan oleh konseli.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Bimbingan dan Konseling Islam
Depositing User: Nurul Hidayani
Date Deposited: 19 Dec 2022 02:53
Last Modified: 19 Dec 2022 02:53
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/24754

Actions (login required)

View Item
View Item