Pengawasan Baitul Mal Kota Banda Aceh Dalam Penyaluran Zakat Produktif

Skripsi ini berjudul “Pengawasan Baitul Mal Kota Banda Aceh Dalam Penyaluran Zakat Produktif”. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengawasan yang dilakukan Baitul Mal Kota Banda Aceh dalam penyaluran zakat produktif, untuk mengetahui para penerima zakat produktif itu menggunakan zakatnya dengan benar dan sesuai harapan dari Baitul Mal, dibutuhkan pengawasan yang berkelanjutan dari Baitul Mal agar zakat produktif berupa modal usaha itu digunakan dengan mestinya bukan dipergunakan untuk gaya hidup atau keperluan lain. Karena masih didapatkan mustahik yang kurang bertanggung jawab dalam mengelola zakat produktif tersebut. Baitul Mal merupakan sebuah lembaga yang dominan dalam perkembangan perekonomian Islam. Lembaga ini merupakan sebuah institusi yang menjalankan fungsi-fungsi ekonomi sosial dari sebuah Negara Islam. Dana yang terkumpul oleh Baitul Mal dikelola oleh yang pengelola (amil) untuk disalurkan kepada yang menerima (mustahik). Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi, teknis wawancara dilakukan secara langsung dengan informan. Subjek penelitian ini berjumlah 7 orang, yang terdiri dari Sekretaris Dewan Pengawas Baitul Mal, Anggota Dewan Pengawas Baitul Mal, Anggota Komisioner Baitul Mal dan 4 orang mustahik penerima zakat produktif di Kecamatan Baiturrahman. Hasil penelitian diperoleh bahwa Dewan Pengawas tidak melakukan pengawasan terhadap para mustahik, namun mereka mengawasi program kerja dari bidang Komisioner dan bidang Sekretariat. Adapun yang melakukan pengawasan terhadap mustahik adalah tugas dari bidang Komisioner. Pengawasan yang dilakukan oleh bidang Komisioner dilakukan secara internal pengurus dan eksternal yaitu masyarakat. Baitul Mal Kota Banda Aceh juga bekerja sama dengan Baitul Mal Gampong untuk membantu kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh Baitul Mal Kota Banda Aceh. Pengawasan yang dilakukan masih kurang maksimal, dibuktikan dengan ditemukan mustahik yang beralih jenis dagangannya. Dan juga mustahik merasa belum diawasi oleh Baitul Mal. Pihak Baitul Mal hanya melakukan pengawasan saat pertama kali saja tanpa melakukan pengawasan secara berkelanjutan. Zakat produktif yang diberikan oleh Baitul Mal Kota Banda Aceh membantu mereka dalam menjalankan usaha dan ada diantara mereka yang usahanya sudah berkembang dan ada sebahagiannya juga masih dalam taraf hidup kemiskinan.