Responsivitas Perlindungan Terhadap Kekerasan Seksual Anak Pada Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Subulussalam

Fenomena kekerasan seksual terhadap anak merupakan kasus yang memprihatinkan di tengah-tengah masyarakat, membuat pemerintah harus serius menanggapi permasalahan tersebut yang menyangkut masa depan anak tersebut maupun masa depan bangsa dan negara. Perlindungan terhadap anak merupakan hal yang mutlak dilakukan khususnya terhadap anak yang menjadi korban kekerasan seksual. Pemerintah harus responsif untuk mengambil tindakan penanganan sehingga anak yang menjadi korban terhadap kekerasan tersebut dapat kembali secara normal terhadap lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Responsivitas Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Subulussalam dalam memberikan perlindungan terhadap anak yang mengalami kekerasan seksual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan data terdiri data primer dan sekunder. Data didapat melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responsivitas Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Subulussalam sudah cukup responsif dalam memberikan perlindungan terhadap anak yang mengalami kekerasan seksual, namun responsivitas tersebut belum terlaksana secara maksimal. Hal ini bisa dilihat dari: a. kemampuan birokrasi mengenali kebutuhan anak korban kekerasan seksual sudah baik b. Kemampuan menyusun agenda prioritas perlindungan anak terhadap kekerasan seksual sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan anak korban kekerasan seksual C. kemampuan untuk mengembangkan program perlindungan kekerasan seksual terhadap anak yang berupa rumah aman. Hambatan DP3AKB yang dialami dalam menjalankan tugasnya adalah kurangnya keterbukaan informasi dan keterbatasan anggaran yang dialami pihak DP3AKB Kota Subulussalam.