Sekularisasi Politik Menurut Nurcholish Madjid Dan Relevansinya Terhadap Perkembangan Sistem Politik Di Indonesia

Sekularisasi dipandang sebagai konsep yang memisahkan antara ranah agama dan dunia masih menjadi perdebatan antara ilmuwan, terlihat dari beragam makna yang diberikan oleh tokoh, salah satunya Nurcholish Madjid yang memunculkan kontroversi dengan beberapa kelompok, perkara ini tidak hanya berbicara dari segi agama namun menyinggung masalah politik. Adapun masalah utama adalah terdapat perbedaan yang mendasar antara ranah politik dan agama, di mana keduanya tidak dapat disatukan, namun juga mustahil untuk dipisahkan bahkan harus diperlakukan dengan sama.
Untuk menyelesaikan masalah di atas, penulis menempuh dengan metode kualitatif untuk menajamkan kepada pengertian sekularisasi yang menggunakan penelitian keperpustakaan dengan mencari sumber primer dari tokoh Nurcholish Madjid dan sumber sekunder dari media lainnya yang berkaitan dengan pemikiran Nurcholish Madjid dan sekularisasi, sehingga teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data secara dokumentasi.
Jawaban dari masalah di atas setelah melalui penelitian ditemukan bahwa Nurcholish Madjid mempunyai definisi yang berbeda mengenai sekularisasi, menurutnya sekularisasi bukanlah penerapan dari sekularisme, menerapkan sekularisasi pada politik bukan berarti melepaskan agama dari politik melainkan membedakan substansi dari keduanya, dan menempatkan politik dan agama pada tempatnya. Sehingga konsep ini sangat mungkin untuk diterapkan di Indonesia melihat negara Indonesia dengan penduduk dengan beragam agama dan mayoritas beragama Islam untuk memahami kandungan nilai politik yang berbeda dengan kandungan nilai agama, dan tidak mencampuradukkan agama dengan politik namun tidak juga memisahkannya. Dari berbagai fenomena politik di Indonesia, dapat dilihat bahwa konsep sekularisasi politik menurut Nurcholish Madjid bisa ditawarkan sebagai solusi dalam perkembangan sistem Politik di Indonesia menuju sistem politik yang dapat diterima oleh segenap masyarakat majemuk.