Makna Najis Menurut al-Zamakhsyarī dan al-Baiḍāwi

Rahmah Zulfa, 180303010 (2022) Makna Najis Menurut al-Zamakhsyarī dan al-Baiḍāwi. Diploma thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of penafsiran ulama tafsir] Text (penafsiran ulama tafsir)
Rahmah Zulfa_Prodi IAT_Skripsi.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB)

Abstract

Secara umum najis hanya dipahami dalam konteks fikih yakni merupakan sesuatu yang disebut kotor dan dapat menghalangi dari sahnya shalat seseorang selagi tidak terdapat sesuatu yang bisa meringankanya, namun sebenarnya najis tidak terbatas hanya pada ruang lingkup fikih saja yakni najis secara lahiriah namun, najis juga terdapat dalam akidah atau najis batin. Kemudian di dalam Alquran ayat-ayat yang berbicara tentang najis batin pun lebih banyak dari pada ayat yang berbicara tentang najis lahiriah. Penelitian tentang Makna Najis Menurut al-Zamakhsyarī dan al-Baiḍāwi, bertujuan untuk menggali makna-makna najis dalam Alquran menurut kedua mufasir kemudian akan dilihat persamaan dan perbedaan tafsiran ayat, alasan dipilihnya kedua mufasir ini karena al-Zamakhsyarī merupakan mufasir berakidah mu’tazilah dan bermazhab Hanafiah yang corak penafsirannya adalah kebahasaan dan teologi sedangkan al-Baiḍāwi berakidah suni dan bermazhab Syafi’iyah yang corak penafsirannya kebahasaan, teologi fikih dan ilmu. Jenis penelitian ini adalah library research (kepustakaan), dan metode yang digunakan adalah metode muqaran (perbandingan). Hasil penelitian menujukkan bahwa pandangan al-Zamakhsyarī dan al-Baiḍāwi tentang makna najis sangat beragam tergantung pada konteks ayat, setelah melakukan analisa dan penelitian dari 13 ayat Alquran yang terdapat lafaz bermakna najis, dijumpai sembilan ayat yang ditafsirkan sama oleh kedua mufasir dan empat ayat yang ditafsirkan berbeda yakni al-Zamakhsyarī menafsirkan najasun kesyirikan, rijsun sesuatu yang haram dan azab dari tidak akan lagi mendapat taufiq, khabīthun kesyirikan, sedangkan al-Baiḍāwi menafsirkan najasun kejelekan batin, rijsun sesuatu yang harus dijauhi karena perbuatan syaitan dan azab yang membuat mereka benar-benar kecewa, khabīthun perkataan yang mengajak pada kesyirikan.

Kata kunci: Najis, al-Zamakhsyarī, al-Baiḍāwi

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X1 Al-Qur'an dan ilmu yang berkaitan > 2X1.3 Tafsir Al-Qur'an > 2X1.34 (Tafsir menurut Mu'tazilah) Tafsir Muqaran
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Rahmah Zulfa
Date Deposited: 30 Dec 2022 03:47
Last Modified: 30 Dec 2022 03:47
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/25023

Actions (login required)

View Item
View Item