Strategi Sekolah dalam Pencegahan dan Penanggulangan Tindakan Kekerasan Bullying Menurut Perspektif Pendidikan Islam (Studi Penelitian Pada SMA Negeri di Kabupaten Bireuen).

Fenomena hari ini, maraknya perilaku tindakan bullying yang dilakukan oleh siswa baik secara verbal, psikis, fisik dan cyberbullying terjadi di lingkungan pendidikan seolah-olah menggambarkan masih lemahnya upaya pencegahan dan penanggulangan bullying yang ditempuh oleh pihak sekolah. Pendidikan Islam hadir memberikan pandangan-pandangan dan strategi yang lebih kuat untuk menjawab permasalahan yang ada berdasarkan nilai-nilai al-Qur’an dan Hadist. Maka tujuan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini yaitu, untuk mengetahui bentuk-bentuk tindakan kekerasan bullying, strategi pencegahan dan penanggulangan yang ditempuh pihak sekolah SMA Negeri di Kabupaten Bireuen. Sementara teori yang digunakan yaitu teori bullying, nilai-nilai Tasauf dan teori perkembangan fitrah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi fenomenologis naturalistik. Teknik pengumpulan data dengan purposive sampling, berdasarkan observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun bentuk-bentuk tindakan kekerasan bullying yang terjadi terhadap siswa SMA Negeri di Kabupaten Bireuen yaitu dalam bentuk verbal bullying, psikis bullying, persekusi/bullying fisik dan cyberbullying. Strategi pencegahan yang ditempuh pihak sekolah untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan bullying SMA Negeri di Kabupaten Bireuen yaitu: Memberikan pengarahan kepada para siswa tentang bullying dan bahayanya, tentang pendidikan akhlak melalui materi bidang studi akhlak Tasauf, pembinaan nilai-nilai karakter dan moral, Memantau/memperhatikan gerak gerik pergaulan siswa, melakukan kegiatan keagamaan. Sementara strategi penanggulangan yaitu: Bermusyawarah menyelesaikan masalah, mengutamakan mauizatul hasanah, memberikan teguran dan sanksi tegas, berma’afan dan berdamai, memberi pembinaan baik orang tua siswa (pelaku bullying) maupun orang tua (korban bullying). Strategi-strategi tersebut merupakan suatu realisasi dari pada langkah pencegahan dan penanggulangan bullying yang terkandung dalam tradisi keacehan yaitu, di’iet, sayam, suloh/islah, dan peusijuk dan peumat