Implementasi Kebijakan Vaksinasi Covid-19 Di Aceh Besar

Vaksin Covid-19 sangat penting untuk meningkatkan imunitas tubuh terhadap virus corona. Maka dari itu, vaksinasi dilakukan kepada seluruh masyarakat Indonesia di seluruh provinsi dan kabupaten di Indonesia. Salah satu kabupaten yang tercatat memiliki tingkat vaksinasi Covid-19 yang rendah adalah Kabupaten Aceh Besar. Tercatat bahwa tingkat vaksinasinya hanya mencapai 18.05 persen per Oktober 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimanakah implementasi kebijakan vaksinasi Covid-19 di Aceh Besar, bagaimana respon masyarakat terhadap kebijakan vaksinasi Covid-19 di Aceh Besar, serta faktor apa saja yang mempengaruhi respon masyarakat terhadap kebijakan vaksinasi Covid-19 di Aceh Besar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang dilakukan dengan subjek yang terlibat dan menghasilkan analisis yang lebih deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan implementasi kebijakan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah meliputi penyebaran informasi kepada masyarakat, pelibatan seluruh stakeholder, menjadi kelompok yang pertama kali divaksinasi, serta mengadopsi peraturan vaksinasi yang berasal dari pusat. Beberapa hambatan dalam implementasi kebijakan tersebut di antaranya adalah luas wilayah Aceh Besar yang menghambat penyebaran informasi, kendala jaringan internet dalam penginputan data, serta adanya oknum-oknum yang memfasilitasi pembuatan sertifikat vaksinasi ilegal. Respon masyarakat terbagi 2 yaitu pro terhadap implementasi kebijakan vaksinasi Covid-19 dan kontra terhadap Vaksinasi Covid-19. Adapun yang mempengaruhi respon tersebut antara lain berupa isu hoaks, tingkat pendidikan, serta dana sosial. Kesimpulannya implementasi kebijakan dilakukan dengan berbagai cara agar masyarakat mau divaksin dan percaya akan keefektifitas vaksin. Tetapi masih ada masyarakat yang tidak percaya akan efektifitas vaksin Covid-19 karena berbagai alasan.