Paradigma Konstruktivistik Dalam Sistem Pendidikan Agama Islam Di Madrasah Aliyah Kota Banda Aceh

Lembaga pendidikan Madrasah Aliyah dapat memfasilitasi perkembangan daya berpikir siswa. Setiap individu siswa telah memiliki pengetahuan masing-masing hasil adaptasi siswa dengan lingkungannya. Hanya saja dalam realitasnya pengembangan kognitif siswa tidak begitu mendominasi dalam ruang pembelajarn PAI. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, di mana data utamanya digali dari lapangan. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, pengamatan dan telaah dokumen yang dianggap memiliki hubungan dengan penelitian ini. Data-data tersebut selanjutnya diproses sesuai dengan prosedur penelitian ilmiah.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan, bahwa dalam pembelajaran PAI di tiga Madrasah Aliyah ada proses pembelajaran bebasis konstruktivistik, hanya saja guru tidak menyebutkan pembelajarannya menggunakan pendekatan konstruktivistik. Ada pun upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi perbedaan latar kecerdasan siswa, yaitu dengan memotivasi, penugasan membaca dan penuntasan belajar secara personal. Sementara itu faktor yang menghambat dalam pendekatan konstruktivistik yaitu rendahnya minat membaca siswa sehingga berdampak pada lemahnya daya nalar siswa. Faktor lainnya adalah pada penggunaaan HP yang sangat dominan dikalangan siswa. Sementara itu, alokasi waktu tidak menjadi kendala dalam pembelajaran PAI. Karena itu, yang menjadi novelty kajian ini adalah, bahwa dalam mengkonstruksi pengetahuan siswa terhadap mata pelajaran PAI perlu adanya dimensi tradisi, dimensi pengalaman, dan dimensi perhatian. Untuk memperkuat dimensi tersebut perlu keterlibatan dimensi spiritual.