Hukum Memajang Foto Di Dalam Rumah Menurut Perspektif Hukum Islam (Studi Komparatif Yusuf Qaraḍawī dan Muhammad Ali Al-Ṣabūnī).

Muhammad Alamsyah Jaya, 180103082 (2022) Hukum Memajang Foto Di Dalam Rumah Menurut Perspektif Hukum Islam (Studi Komparatif Yusuf Qaraḍawī dan Muhammad Ali Al-Ṣabūnī). Other thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Hukum   Memajang   Foto   Di   Dalam   Rumah   Menurut Perspektif Hukum Islam (Studi Komparatif Yusuf Qaraḍawī dan Muhammad Ali Al-Ṣabūnī).] Text (Hukum Memajang Foto Di Dalam Rumah Menurut Perspektif Hukum Islam (Studi Komparatif Yusuf Qaraḍawī dan Muhammad Ali Al-Ṣabūnī).)
Muhammad Rayyan Aulia, 180103048, FSH, PMH, 08116830711.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (1MB)

Abstract

Perbedaan pendapat tentang kebolehan memajang foto di dalam rumah kerap terjadi di lingkungan masyarakat, ada yang membolehkan dan ada yang mengharamkan. Untuk menjawab pertanyaan yang kerap timbul di tengah tengah masyarakat maka ada dua ulama yang memiliki pemahaman yang berbeda, pertama pemahaman Yusuf Qaraḍawī beliau membolehkan memajang foto di dalam rumah dan kedua pemahaman Muhammad Ali Al-Ṣabūnī beliau mengharamkan memajang foto di dalam rumah. Pertanyaan dalam skripsi ini adalah; Pertama, Bagaimana metode istinbat hukum yang digunakan oleh Yusuf Qaraḍawī dan Muhammad Ali Al-Ṣabūnī. Kedua, bagaimana pendapat Yusuf Qaraḍawī dan Muhammad Ali Al-Ṣabūnī tentang kebutuhan memajang foto diera sekarang. Skripsi ini merupakan penelitian kepustakaan dengan jenis penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa kitab, buku, jurnal, dll. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, metode istinbath hukum yang digunakan oleh Yusuf Qaraḍawī adalah metode bayani yakni dengan mengambil dalil dari hadis nabi kemudian memahami hadis tersebut secara lughawiyah dan juga beliau mentarjih pendapat dari dua ulama, yaitu Imam Nawawi dan juga Ath-Thahawi, sedangkan Muhammad Ali Al-Ṣabūnī hanya mengambil dalil dari hadis nabi saja kemudian beliau juga menggunakan metode yang sama dengan Yusuf Qaraḍawī yakni metode bayani, dimana beliau juga memahami hadist tersebut secara lughawiyah. Kedua, Yusuf Qaraḍawī membolehkan memajang foto di dalam rumah dengan beberapa syarat. Sedangkan Muhammad Ali Al-Ṣabūnī mutlak mengharamkan memajang foto di dalam rumah. Menurutnya foto hanya dibolehkan ketika dalam keadaan darurat saja seperti kepentingan di KTP, Paspor, dan dokumen dokumen penting lainnya.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Memajang Foto, Perspektif, Hukum Islam, Komparatif.
Subjects: 200 Religion (Agama)
200 Religion (Agama) > 297 Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab
Depositing User: Muhammad Alamsyah Jaya Alam
Date Deposited: 04 Jan 2023 03:06
Last Modified: 04 Jan 2023 03:06
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/25158

Actions (login required)

View Item
View Item