Pelaksanaan Pemenuhan Hak Mahasiswa Dalam Sistem Belajar Daring Menurut Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor: Dj.I/255/2007 (Penelitan di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry)

Pandemi COVID-19 merupakan musibah yang memilukan seluruh penduduk bumi, seluruh segmen kehidupan manusia di bumi terganggu, tanpa kecuali pendidikan. Banyak negara memutuskan menutup sekolah, perguruan tinggi maupun universitas, termasuk Indonesia. Adapun rumusan masalahnya yaitu Bagaimana pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan dalam memenuhi hak terhadap fasilitas Mahasiswa dalam proses belajar daring? Bagaimana hak-hak Mahasiswa dalam pelaksanaan pembelajaran daring? Penelitian yang digunakan disini ialah yuridis empiris. Hasil penelitian yang Penulis dapat yaitu Pelaksanaan pemenuhan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang pendidikan dimasa pembelajaran daring dalam memehuhi hak fasilitas mahasiswa belum dilakukan secara efektif, karena masih banyak mahasiswa yang merasakan kurangnya fasilitas yang tersedia terutama dalam fasilitas ketika melakukan perkuliahan atau pembelajaran daring berlangsung,
pemerintah hanya menghimbau untuk melakukan kegiatan perkuliahan dari
rumah dalam surat keputusan bersama tanpa menjelaskan dan memberikan bagaimana terkait fasilitas yang dimiliki oleh mahasiswa, fasilitas yang diberikan oleh pemerintah disini hanya sebatas kuota yang diberikan di awal semester yang jumlahnya hanya sedikit dan hanya bisa bertahan selama satu bulan kemudian jaringan yang buruk juga mengganggu kegiatan perkuliahan. Hak-hak mahasiswa dalam pembelajaran daring belum terpenuhi dengan maksimal karena banyaknya kendala yang terjadi di lapangan dan juga karena kurangnya hak yang diterima oleh mahasiswa, sebenarnya hak mahasiswa sudah diatur dalam undang-undang namun tidak di laksanakan oleh pemerintah dalam proses pembelajaran daring karena covid 19 saat ini, yaitu pemerintah tidak membuat bagaimana hak-hak mahasiswa itu di dalam surat keputusan bersama yang di keluarkan untuk pembelajaran daring saat ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran daring di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry tidak efektif karena kurangnya fasilitas