Peran Panglima Polem Ix Dalam Pendidikan Islam

lembaga pendidikan di Aceh pada masa klasik memiliki dua pendidikan yang berbeda, yaitu lembaga pendidikan formal dan non formal, lembaga pertama adalah Dayah yang mengajarkan Ilmu Pendidikan Agama Islam dan yang kedua sekolah yang mengajarkan ilmu pengetahuan umum. Namun tidak terlepas dari kebijakan pemerintahan Belanda yang banyak menempatkan anak-anak Uleebalang Aceh untuk belajar di lembaga Pendidikan formal, sehingga memotivasi Panglima Polem IX untuk mendirikan Sekolah dan Dayah yang tujuannya membuka peluang bagi anak-anak Sagi XXII Mukim agar mendapatkan pendidikan formal. Hal ini merupakan semangat panglima Polem IX untuk mengimplementasikan Peran perjuanganya sebagai Panglima Sagi XXII Mukim sehingga tergerak hatinya untuk menjadi Reulisionis dalam bidang pendidikan. Maka peneliti merasa terdorong untuk mengkaji penelitian ini adalah besarnya peran dan kepedulian Panglima Polem IX dalam pendidikan Islam namun namanya tidak banyak dikenal oleh Masyarakat.
Adapun Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apa Peran panglima Polem IX dalam bidang Pendidiakn Islam, Tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan peran Panglima Polem IX dalam bidang pendidikan Islam. Metode penelitianyang digunakan adalah Kualitatif yang bersifat deskriptif analysis. Teknik pengumpulan data, meliputi Wawancaraterhadap beberapa tokoh antara lain, Saksi hidup dari Tokoh Masyarakat, Saksi hidup dari keluarganya dan tokoh-tokoh lainya, Observasi, dan dokumentasi. Teknik Analisis data yang digunakan Teknik Historis yang menganalisis ketajaman dalam melakukan sudut pandang sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Panglima Polem IX dalam bidang pendidikanIslam yaitu, Pembentukan Taman Siswa di Kutaraja, Melanjutkan kepemimpinan pendidikan MIM (Mahad Iskandar Muda), Mendirikan Dayah Panglima Polem Padang Tiji, Memberikan tanah wakaf seperti pendidikan (MAN, MTsN, SMP Kunyet) dan Mesjid Raudhatul rahman Padang Tiji.