Metode Ijtihad Hukum Bunga Bank (Studi Komparatif Yusuf Qardhawi dan Syekh Ali Jum’ah)

Permasalahan bunga bank pada saat ini merupakan suatu keadaan yang dianggap penting untuk dibahas dalam kegiatan perekonomian Islam. Namun, perbedaan pendapat antara boleh dan tidaknya bunga bank menjadi suatu kontroversi yang masih dihadapi oleh masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat perlu memahami lebih dalam mengenai hukum bunga bank. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan berikut yaitu bagaimana pendapat ulama tentang bunga bank dan metode ijtihad hukum bunga bank menurut Yusuf Qardhawi dan Syekh Ali Jum’ah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) serta pendekatan penelitian komparatif. Hasil penelitian ini yaitu Yusuf Qardhawi berpendapat bahwa bunga bank adalah riba dan hukumnya haram, keputusan tersebut berdasarkan pernyataan dari lembaga fiqih ikatan negara-negara Islam di Mekah Mukarramah. Salah satu penyebab Yusuf Qardhawi mengharamkan bunga bank ialah karena tidak adanya kemaslahatan yang hakiki pada bunga bank tersebut. Sedangkan, Menurut Syekh Ali Jum’ah hukum bunga bank adalah sebuah keuntungan yang halal dan tidak terdapat syubhat didalamnya dan barang siapa yang menginfakkan uang yang diperoleh dari bunga bank itu sendiri maka, hukumnya adalah boleh. Dalam permasalahan ini, Yusuf Qardhawi menggunakan metode Ijma’ yang lahir dari berbagai lembaga, pusat penelitian, muktamar, seminar-seminar fiqih dan ekonomi Islam. Sedangkan, Syekh Ali Jum’ah menggunakan metode istislahi. Karena berdasarkan pendapat yang diutarakan, beliau beranggapan bahwasanya bunga bank tersebut berperan sebagai pusat kemakmuran dan kemajuan serta termasuk dalam asas Islam yang benar dan tidak terdapat keharaman padanya.