HUKUM MELAKSANAKAN SHALAT DALAM KONDISI TIDAK MAMPU BERWUDHU DAN BERTAYAMUM(Studi Komparatif Mazhab Hanafi dan Mazhab Hambali)

Fadhilatul Ulia, 180103056 (2023) HUKUM MELAKSANAKAN SHALAT DALAM KONDISI TIDAK MAMPU BERWUDHU DAN BERTAYAMUM(Studi Komparatif Mazhab Hanafi dan Mazhab Hambali). Other thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of membahas tentang hukum sholat] Text (membahas tentang hukum sholat)
SKRIPSI FADHILATUL ULIA FIX REVISI.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (34MB)

Abstract

Bersuci merupakan syarat sah shalat dan hukumnya wajib bagi setiap mukallaf. Namun ada kala nya seseorang tidak mampu bersuci karena berada dalam kesulitan menemukan air untuk berwudhu atau debu untuk bertayamum. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah pertama, bagaimana hukum melaksanakan shalat dalam kondisi tanpa wudhu dan tayamum menurut Mazhab Hanafi dan Mazhab Hambali?. Kedua, bagaimana metode istinbath penetapan ketentuan hukum shalat dalam kondisi tanpa wudhu dan tayamum menurut Mazhab Hanafi dan Mazhab Hambali?. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan dan penelitian ini menggunakan analisis data dengan fiqih muqaran yaitu bidang kajian masalah fikih yang didalamnya terdapat dua pendapat atau lebih dengan mencari pendapat mana yang lebih kuat. Hasil penelitian ditemukan bahwa Mazhab Hanafi mengatakan tidak wajib shalat bagi orang yang tidak mampu berwudhu dan bertayamum tetapi wajib menunda atau mengqadha shalatnya ketika keadaan sudah normal, dalil yang digunakan hanya ra’yu (nalar/logika) dan metode istinbaṭhnya menggunakan penalaran ta’lili, sedangkan Mazhab Hambali mengatakan wajib melaksanakan shalat dalam keadaan tidak mampu berwudhu dan bertayamum, dan tidak wajib mengqadha. Pendapat ini didukung oleh dalil hadis dan metode istinbaṭh yang digunakan adalah penalaran bayani. Dari kedua pendapat di atas disimpulkan bahwa, hukum melaksanakan shalat dalam kondisi tanpa wudhu dan tayamum menurut Mazhab Hanafi tidak wajib shalat tetapi wajib diqadha, sedangkan menurut Mazhab Hambali wajib shalat dan tidak wajib diqadha.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 203 Ibadah Umum dan Praktik lainnya
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab
Depositing User: Fadhilatul Ulia Lia
Date Deposited: 06 Jan 2023 02:07
Last Modified: 06 Jan 2023 02:07
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/25236

Actions (login required)

View Item
View Item