Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Dengan Metode Dpph Ekstrak Benalu Pohon Mahoni (Loranthus Swietenia Macrophylla) Di Aceh Besar

Melia Kurniati, 180208050 (2022) Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Dengan Metode Dpph Ekstrak Benalu Pohon Mahoni (Loranthus Swietenia Macrophylla) Di Aceh Besar. Other thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Dengan Metode Dpph Ekstrak Benalu Pohon Mahoni (Loranthus Swietenia Macrophylla) Di Aceh Besar] Text (Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Dengan Metode Dpph Ekstrak Benalu Pohon Mahoni (Loranthus Swietenia Macrophylla) Di Aceh Besar)
Melia Kurniati.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (1MB)

Abstract

Pohon mahoni (Swietienia macrophylla king) memiliki banyak manfaat sebagai antioksidan, mulai dari akar, kulit batang, daun, bahkan benalu yang menumpang hidup pada tanaman ini. Daun benalu mahoni (Loranthus swietenia macrophylla) digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini untuk diuji aktivitas antioksidannya. Penlitian ini dilakukan karena sudah banyak yang melakukan uji antioksidan pada daun benalu seperti daun benalu mengkudu, daun benalu kopi, daun benalu mangga dan daun benalu kersen. Daun benalu mahoni (Loranthus swietenia macrophylla) digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini untuk diuji aktivitas antioksidannya. Sebelum dilakukan uji aktivitas aktioksidan, terlebih dahulu dilakukan uji skrining fitokimia sebagai tahap analisis kualitatif untuk menentukan kandungan metabolit sekunder pada daun benalu mahoni. Daun benalu mahoni dikeringanginkan dalam variasi 0 hari (S), 4 hari (KA4), dan 8 hari (KA8) yang diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol 96%. Hasil uji skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak daun benalu mahoni mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, fenolik, alkaloid, saponin, terpenoid, dan steroid. Kandungan total fenolik adalah 25,25; 48,29; dan 52,82 mgGEA/g ekstrak berturut-turut untuk ekstrak S, KA4, dan KA8. Selanjutnya, uji aktivitas antioksidan menggunakan vitamin C sebagai pembanding dengan metode DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl) menunjukkan nilai IC50 sebesar 10,79; 8,00; 7,41 ppm berturut-turut untuk ekstrak S, KA4, dan KA8, menujukkan bahwa aktivitas antioksidan paling tinggi dimiliki oleh sampel KA 8 dengan nilai IC50 sebesar 7,41 ppm dengan kadar total fenolik sebesar 52,82 mgGEA/g.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 370 Education (Pendidikan) > 371 Sekolah dan Aktivitasnya: Pendidikan luar biasa > 371.1 Guru dan Pengajaran
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > S1 Pendidikan Kimia
Depositing User: Melia Kurniati Meli
Date Deposited: 06 Jan 2023 03:25
Last Modified: 06 Jan 2023 03:25
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/25282

Actions (login required)

View Item
View Item