Pembatalan Sepihak Pada Transaksi Order Produk Pembesian Dalam Perspektif Bai’ Istishna. (Suatu Penelitian Tentang Penyelesaian Wanprestasi Pada Bengkel Besi di Kecamatan Krueng Barona Jaya).

Muammar Septian Rizki, 160102223 (2022) Pembatalan Sepihak Pada Transaksi Order Produk Pembesian Dalam Perspektif Bai’ Istishna. (Suatu Penelitian Tentang Penyelesaian Wanprestasi Pada Bengkel Besi di Kecamatan Krueng Barona Jaya). Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Pembatalan Sepihak Pada Transaksi Order Produk Pembesian Dalam Perspektif Bai’ Istishna.] Text (Pembatalan Sepihak Pada Transaksi Order Produk Pembesian Dalam Perspektif Bai’ Istishna.)
Muammar Septian Riski, 1601022223, FSH, HES.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (8MB)

Abstract

Pembatalan sepihak telah menutupi akses pihak penjual untuk memperoleh kembali modal yang telah dikeluarkan beserta haknya untuk mendapat keuntungan dari transaksi jual beli secara pesananan pada pembuatan orderan dengan bahan baku besi di beberapa bengkel las dalam kawasan Kecamatan Krueng Barona Jaya. Dalam penelitian ini akan mengkaji konsekuensi bagi para pihak akibat pembatalan sepihak dan perlindungan hukum yang seharusnya diperoleh oleh pihak penjual dari transaksi pemesanan dan pembelian objek transaksi yang menggunakan bahan baku besi pada bengkel las di kawasan Kecamatan Krueng Barona Jaya. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif analisis dengan menggunakan data primer berupa wawancara langsung ke tempat instansi terkait (field research) menggunakan teknik wawancara dan observasi serta penelitian kepustakaan (library research). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pembatalan transaksi jual beli istishna’ ini yang dilakukan oleh pihak konsumen merupakan tindakan yang sangat merugikan pihak pembuat ini, dan dalam perspektif akad istishna’ ini merupakan perbuatan yang tidak boleh dilakukan kecuali pembatalan tersebut disepakati secara sukarela oleh kedua belah pihak sehingga meskipun telah dibatalkan tetap diusahakan dicari win-win solution untuk menyelesaikan tindakan yang telah menyelahi ketentuan dan kesepakatan awal yang telah dilakukan. Persoalan seperti ini merupakan perbuatan gharar yang jelas merugikan pihak manajemen bengkel karena pihak bengkel telah menghabiskan waktu, tenaga dan juga kemampuan estetisnya pada pembuatan orderan yang dibutuhkan oleh konsumennya. Hal tersebut merupakan tindakan wanprestasi dari pihak konsumen terhadap upaya produktifitas yang dilakukan oleh pihak bengkel ini.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Muammar Septian Rizki Muammar
Date Deposited: 06 Jan 2023 03:29
Last Modified: 06 Jan 2023 03:29
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/25283

Actions (login required)

View Item
View Item