Perjanjian Pengelolaan Dan Pemeliharaan Pasar Tradisional Rukoh Dan Tanggung Jawab Dlhk3 Kota Banda Aceh Dalam Tinjauan Akad Ijarah ‘Ala Al Mal

Untuk mengelola operasional Pasar Tradisional Rukoh dibutuhkan tenaga kerja yang selalu mengupayakan kebersihan, ketertiban dan kenyamanan pasar. Untuk mewujudkan hal tersebut, para pemilik pasar Rukoh dan juga pertokoan di wilayah pasar memperkerjakan pihak-pihak tertentu untuk mengelola seluruh operasional pasar. Pihak ini tentu saja dibayar dengan nilai upah tertentu. Hal tersebut menurut konsep fiqh muamalah merupakan akad ijārah ‘ala al-‘amāl. Secara konseptual, akad ijārah ‘ala ‘amāl yang merupakan akad dengan objek jasa baik dalam bentuk soft skill maupun hard skill untuk kepentingan komersil yang memiliki benefit secara finansial bagi pihak yang sudah menawarkan jasanya dengan feedback berupa ujrah (upah). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana perjanjian yang dilakukan antara pihak pedagang dan pengelola kebersihan di Pasar Rukoh dan bagaimana akad ijārah ‘ala al-‘amāl diimplementasikan dalam perjanjian yang dilakukan, terkait pemberian upah kerja dan jasa yang diberikan. Dan bagaimana hubungan kerja yang dilakukan pihak pengelola kebersihan Pasar Rukoh dengan pihak DLHK3 Kota Banda Aceh. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah sosiologi normatif dan jenis penelitian deskriptif analis dengan menggunakan tekhnik pengumpulan data melalui observasi, dan wawancara. Dari hasil analisis data diketahui perjanjian antara pihak pedagang dan pihak pengelola pasar tersebut dilakukan secara lisan dan tidak tertulis dengan kesepakatan dimana pihak pedagang yang bersedia memberikan iuran kebersihan yang dimana pihak pengelola akan mempergunakan jasa pekerja untuk melakukan pekerjaan dan memberikan upah dari hasil iuran yang telah dikumpulkan dimana pihak pekerja akan diberikan upah setelah pekerjaan dilakukan, dan apabila dari pihak pedagang yang tidak membayar iuran retribusi kebersihan maka akan ditegur oleh pihak pengelola pasar. Relasi kerja antara pihak DLHK3 dengan pihak kebersihan pasar dimana pihak dinas hanya sebagai penyedia tempat penampungan sementara (TPS) dan melakukan kegiatan pembersihan setiap hari senin upaya mendorong kepekaan pembeli dan pedagang di lingkungan pasar bahwa pentingnya kebersihan pasar.