Isolasi Dan Uji Resistensi Antibiotik Terhadap Bakteri Escherichia Coli Pada Bumbu Kacang Di Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh

Bumbu kacang salah satu produk makanan yang berasal dari olahan kacang tanah dan sering disajikan sebagai pelengkap beberapa makanan seperti pecal, ketoprak, mie caluk, mie goreng, lontong sayur, bakso bakar, dan somay. Umumnya bumbu kacang yang dijual di pinggir jalan diolah secara manual/tradisional. Hal ini memungkinkan bumbu kacang dapat terkontaminasi oleh mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keberadaan bakteri E. coli di jajanan bumbu kacang di Kec. Syiah Kuala serta resistensi E. coli terhadap antibiotik. Titik pengambilan sampel di 7 Gampong dengan 17 sampel di Kec. Syiah Kuala. Metode yang digunakan pada penelitian ini meliputi isolasi bakteri E. coli dari bumbu kacang, uji konfirmasi dengan Media Brilliance E. coli/Coliform Selective Agar, uji pewarnaan Gram, kemudian dilanjutkan dengan uji IMViC (Indol, Methyl Red, Voges Proskauer, Citrat). Pengujian resistensi bakteri menggunakan metode Kirby-Bauer. Antibiotik yang digunakan adalah amoksisilin 30 µg dan kloramfenikol 30 µg. Dari hasil penelitian didapatkan 31 isolat positif E. coli. 31 isolat bakteri E. coli resistensi terhadap amoxicillin dengan persentase 100% resistensi. 3 isolat bakteri E. coli resistensi terhadap kloramfenikol dengan persentase 9,6%. 5 isolat bakteri E. coli sensitif terhadap kloramfenikol dengan persentase 74,1%, dan untuk 23 isolat intermediet terhadap kloramfenikol dengan persentase 16,1%.