Jual Beli Batok Kelapa dengan Sistem jizāf Di Pasar Ajuen Aceh Besar dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah

Jual beli memiliki beragam jenisnya, salah satunya ialah jual beli jizāf atau biasa kita sebut dengan jual beli secara tumpukan. Jual beli batok kelapa di pasar Ajuen, Aceh Besar dilakukan oleh para penggiling batok kelapa dengan menggumpulkan batok kelapa dan dimaksukkan ke dalam karung dengan ukiran karung yang beragam, yaitu 25 kg, 30 kg, dan 50 kg, dengan potongan batok kelapa beragam pula, ada yang besar dan ada juga yang kecil. Dimana dengan potongan batok kelapa yang kecil akan lebih padat dan penuh dibandingkan dengan potongan batok kelapa yang besar. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Mengapa jual beli batok kelapa di pasar Ajuen, kecamatan Darul Imarah, kabupaten Aceh Besar dilakukan dengan sistem jizāf (2) Bagaimanakah tinjauan Hukum Ekonomi Syariah terhadap jual beli batok kelapa dengan sistem jizāf di pasar Ajuen, kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan hukum normatif emperis dengan jenis penelitian kualitatif. Metode penggumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, dan juga dokumentasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Praktik jual beli batok kelapa di pasar Ajuen, Aceh besar yang dilakukan oleh para penjual batok kelapa untuk memudahkan para penjual dan praktis. Hal ini dikhawatirkan terjadi gharar, akibat dari ingin mengelabui para pembeli. Praktik jual beli batok kelapa dengan sistem jizāf di pasar Ajuen, Aceh Besar ada sah dan tidak sah. Tidak sah karena terdapat ketidakadilan mengenai harga yang ditetapkan dengan menyamaratakan harga dengan ukuran karung yang beragam, yakni 25 kg, 3 kg, dan juga 50 kg untuk satu karungnya dihargai Rp. 30.000, sehingga mengakibatkan kerugian di salah satu pihak yaitu pembeli. Jual beli batok kelapa dengan sistem jizāf di pasar Ajuen, Aceh Besar terdapat transaksi yang sah dan tidak sah baik dalam Hukum Islam maupun Hukum Ekonomi Syariah. Ketidak sah-an transaksi yang terdapat di pasar Ajuen, Aceh Besar berdasarkan mazhab Syafi‟i dan juga berdasarkan Q.S Huud ayat 85 dan juga KHES pasal 290 dan pasal 292.