Strategi Pengelolaan Wakaf Sawah Terhadap Kemakmuran Masjid (Studi Pada Masjid Baiturrahim Kemasjidan Teuku Umar Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar

Wakaf adalah suatu proses pemberian aset dari seseorang kepada umat untuk diambil manfaatnya dengan melestarikan subtansinya yang disebut dengan shadaqah jariyah. Dalam pengelolaannya maka diperlukan strategi pengelolaan yang tepat dengan demikian tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengelolaan wakaf sawah pada Masjid Baiturrahim Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Adapun hasil penelitian ini menunjukan bahwa Terdapat beberapa pengambilan keputusan dalam strategi pengelolaan wakaf sawah sehingga tujuan dari pengelolaan wakaf sawah tidak berjalan maksimal, di antaranya; nadzir tidak mendaftarkan wakaf yang ada pada KUA, tidak ada pengangkatan nadzir oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI), pemilihan nadzir hanya berdasarkan kepercayaan dan nilai sosial, nadzir memilih untuk tidak mengawasi pengelolaan wakaf sawah yang dilakukan oleh petani, dan sistem manajemen terkait dengan akuntansi dan auditing dilakukan secara manual. Dari tinjauan keberhasilan pengelolaan wakaf sawah berdasarkan Qanun Nomor 10 Tahun 2018, maka hanya ada 2 (dua) poin yang telah terlaksana yaitu pengambilan perolehan hasil wakaf oleh nadzir dilakukan paling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari hasil yang diperoleh dari harta wakaf sebagai upah pengelolaan dan keikutsertaan nadzir pada kegiatan pembinaan dari Baitum Mal Aceh (BMA).