Dampak Penggunaan Gadget Pada Remaja Di Gampong Lambada Lhok Kecamatan Baitussalam Aceh Besar

Saat ini pada umumnya remaja lebih banyak menggunakan gadget untuk berkomunikasi dari pada berinteraksi langsung antar sesama mereka. Dari pengamatan yang ada pada remaja Desa Lambada Lhok, gadget mengurangi komunikasi tatap muka, dan menjadikan komunikasi tatap muka berkurang, memang di dalam menggunakan gadget kita bisa komunikasi tatap muka menggunakan smartphone dengan cara video call, akan tetapi kurang baik atau kurang bagus karena umpan balik dari tatap muka tersebut tidak berjalan dengan baik. Tujuan penelitian ini mengetahui penggunaan Gadget pada remaja di Desa Lambada Lhok Kecamatan Baitussalam Aceh Besar, serta dampak positif dan negatif penggunaan Gadget terhadap komunikasi tatap muka remaja di Desa Lambada Lhok Kecamatan Baitussalam Aceh Besar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori Lasswell. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Informan penelitian terdiri dari remaja, orang tua remaja dan aparatur desa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan gadget oleh remaja di Desa Lambada Lhok rata-rata intensitas penggunaan gadget tinggi. Penggunaan intensitas tinggi yaitu penggunaan gadget pada intensitas lebih dari 3 jam dalam sehari. Rata-rata remaja menggunakan gadget sehari mencapai 3-6 jam. Anak lebih sering membuka aplikasi youtube, tik tok dan game online. Dampak positif penggunaan Gadget terhadap komunikasi tatap muka dikalangan remaja Desa Lambada Lhok diantaranya mendapatkan informasi yang lebih cepat untuk disebabkan kepada pihak yang ada disekitarnya serta memudahkan para remaja untuk berkomunikasi dalam menyelasikan berbagai pekerjaan sehari-hari. Sedangkan dampak negatif penggunaan Gatget bagi komunikasi tatap muka remaja Desa Lambada Lhok terjadinya perubahan kebiasaan para remaja yang selama ini bertemu langsung berkomunikasi, namun selama adanya Gatget tidak pernah terjadi, serta berkurangnya rasa kepedulian para remaja dengan keadaan sekitar termasuk pihak lain yang berkomunikasi dengannya.