Pembelaan Diri Terpaksa Melampaui Batas Menyebabkan Kematian Perspektif Ḥifẓ Al-Nafs (Studi Perbandingan Putusan Hakim Nomor 867/Pid.B/2021/PN.Jkt.Sel dan Putusan Hakim Nomor 30/Pid.B/2013/PN.Gs.)

Muhammad Anhar, 180103037 (2023) Pembelaan Diri Terpaksa Melampaui Batas Menyebabkan Kematian Perspektif Ḥifẓ Al-Nafs (Studi Perbandingan Putusan Hakim Nomor 867/Pid.B/2021/PN.Jkt.Sel dan Putusan Hakim Nomor 30/Pid.B/2013/PN.Gs.). Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Syariah dan Hukum.

[thumbnail of Pembelaan Diri Terpaksa Melampaui Batas Menyebabkan Kematian Perspektif Ḥifẓ Al-Nafs (Studi Perbandingan Putusan Hakim Nomor 867/Pid.B/2021/PN.Jkt.Sel dan Putusan Hakim Nomor 30/Pid.B/2013/PN.Gs.)] Text (Pembelaan Diri Terpaksa Melampaui Batas Menyebabkan Kematian Perspektif Ḥifẓ Al-Nafs (Studi Perbandingan Putusan Hakim Nomor 867/Pid.B/2021/PN.Jkt.Sel dan Putusan Hakim Nomor 30/Pid.B/2013/PN.Gs.))
Muhammad Anhar, 180103037, 2022, PMH.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (11MB)

Abstract

Pembelaan diri (noodwer) merupakan hak yang yang ada pada setiap orang yang dapat digunakan hanya dalam keadaan mendesak, terkadang tindakan pembelaan diri tersebut dapat berlebihan dan melampaui batas-batas tertentu hingga mengakibatkan penyerang terluka bahkan terbunuh dan dikenal dengan pembelaan diri melampaui batas (noodwer exces). Namun hal ini pula dapat dimaafkan bila jelas terdapatnya keguncangan jiwa yang hebat. Akan tetapi dalam praktek persidangan terdapat beberapa putusan yang saling kontradiksi dalam masalah ini. Pertanyaan dalam skripsi ini adalah apakah pertimbangan hukum hakim dalam kedua putusan kontradiksi tersebut dan bagaimana tinjauan ḥifẓ al-nafs terhadap kedua putusan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah lapangan (field research) dengan menggunakan metode kualitatif, yaitu dengan mengurai permasalahan berdasarkan narasi ilmiah dengan objek dan fokus penelitian. Hasil penelitian bahwa putusan Nomor 867/Pid.B/2021/PN.Jkt.Sel majelis hakim menyatakan terlepaskannya terdakwa dari jeratan hukuman dengan pertimbangan terdapatnya alasan pemaaf karena terdakwa dalam keadaan membela diri. Putusan Nomor 30/Pid.B/2013/PN.Gs menyatakan terdakwa tetap bersalah dan menolak pledoi penasihat hukum terdakwa yang menyatakan terdakwa melakukan pembelaan diri dengan alasan pembelaan telah melampaui batas sewajarnya. Dalam tinjuan maqaṣhid syari’ah diketahui bahwa terdapat lima unsur pokok yang harus dijaga salah satunya ḥifẓ al-nafs yaitu menjaga jiwa dari kebinasaan maka apapun tindakan yang dapat membawa kepada kebinasaan unsur tersebut harus dilawan dan dihilangkan. Dari paparan diatas disimpulkan bahwa pembelaan diri merupakan hal yang mungkin untuk dilakukan dan sah menurut ḥifẓ al-nafs selama memenuhi unsur sebuah pembelaan yang ditentukan

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab
Depositing User: Muhammad Anhar
Date Deposited: 18 Jan 2023 02:33
Last Modified: 18 Jan 2023 02:33
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/25663

Actions (login required)

View Item
View Item