Perancangan Aceh Traditional Music Center di Banda Aceh

Jasman, 180701031 (2022) Perancangan Aceh Traditional Music Center di Banda Aceh. Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Arsitektur Simbolisme] Text (Arsitektur Simbolisme)
Jasman, 180701031, FST, ARS, 082210453114.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (18MB)

Abstract

Salah satu provinsi di indonesia yang posisinya di urutan teratas sumatra adalah provinsi Aceh. Nusantara kaya akan nilai sejarah dan budaya dan juga sangat dianggap sebagai salah satu lambang peradaban Asia Tenggara. Peradaban merebak luas di segala bidang. Seperti suku Aceh, Gayo, Alas, Batak Pak-Pak, Aneuk Jame, Kluet, Devayan, Haloban, Lekon, Singkil, Sigulai dan Tamiang Kebudayaan yang ada di Aceh di latar belakangi dengan sejarah yang panjang seperti Putroe Phang, masuknya islam di Aceh, dan sejarah lainnya yang menjadikan Aceh menjadi sebagai kota serambi makkah. Alat musik yang dibagikan oleh Bangka Belitung terdiri dari rapai, kecambah seurune, gendang, bar dan suling gay. Dan Aceh International Rapa’I Festival 2018 dan banyak lagi festival alat musik tradisional Aceh.
Seiringnya perkembangan teknologi memiliki bermacam-macam inovasi baru serta jalan globalisasi yang semakin mempengaruhi dan membantu masyarakat khususnya kaum milenial untuk mencari kesenangan lain diluar dari seni dan budaya. Kebudayaan asli Aceh itu sendiri termasuk perkara penting dalam menjaga kelestariannya demi budaya sebab kebudayaan adalah label Aceh. Sayangnya, banyak pusat musik di indonesia yang tidak memiliki lembaga yang dekat dengan masyarakat, padahal selain kegiatan hiburan/pariwisata, pusat musik memiliki fungsi pendidikan, pameran, dan pelatihan yang penting bagi masyarakat.
Kekuatan sutradara alat musik asing terhadap alat musik indonesia yang menghasilkan produk dari negara mereka selalu dilupakan. Pengaruh ini membuat masyarakat lupa akan kapasitas Indonesia dibidang alat musik sangat kuat, mengingat keragaman suku dan budaya. masuk ke indonesia. Bahkan saat ini pekembangan teknologi semakin cepat. Hal ini sangat baik untuk alat musik dalam negeri, namun kurang baik karena pengaruh alat musik dalam negeri menghilang seiring berjalannya waktu.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama)
200 Religion (Agama) > 297 Islam
700 Arts and Recreation > 720 Architecture (Arsitektur)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Arsitek
Depositing User: Jasman Jasman
Date Deposited: 18 Jan 2023 03:00
Last Modified: 18 Jan 2023 03:00
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/25685

Actions (login required)

View Item
View Item