Memori Kolektif Batak Dua Puluh Tujuh Di Tanoh Gayo (Studi Tradisi Lisan)

Zikri Iwan Sempena, 180501006 (2023) Memori Kolektif Batak Dua Puluh Tujuh Di Tanoh Gayo (Studi Tradisi Lisan). Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Adab dan Humaniora.

[thumbnail of Memori Kolektif Batak Dua Puluh Tujuh Di Tanoh Gayo (Studi Tradisi Lisan)] Text (Memori Kolektif Batak Dua Puluh Tujuh Di Tanoh Gayo (Studi Tradisi Lisan))
Zikri Iwan Sempena, 180501006, FAH, SKI, 082260332766.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Skripsi ini merupakan kajian memori kolektif tradisi lisan “Batak Dua Puluh Tujuh” sebagai sebuah folklore yang berkembang di Tanoh Gayo, khususnya di Kabupaten Aceh Tengah. Tradisi lisan tersebut adalah tentang kedatangan 27 orang Batak Karo ke Tanoh Gayo. Hal tersebut kemudian menyebabkan masyarakat Aceh dan Gayo meyakini bahwa asal usul orang Gayo dari Batak Karo, yang disebut Batak Dua Puluh Tujuh. Pertanyaan dari skripsi ini adalah Bagaimana Gayo sebelum kedatangan Batak Dua Puluh Tujuh, Bagaimana sejarah kedatangan Batak Dua Puluh Tujuh di Gayo? Bagaimana sejarah kedatangan Batak Dua Puluh Tujuh? Bagaimana pengaruh dari dari kedatangan Batak Dua Puluh Tujuh? Oleh karena itu, studi ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian sejarah yakni pengumpulan data, kritik, interpretasi dan historiografi. Riset pustaka dengan meninjau 4 versi literatur cerita Batak Dua Puluh Tujuh. Sedangkan penelitian lapangan dengan pendekatan tradisi lisan ialah mewawancarai secara mendalam 4 orang informan di Aceh Tengah. Kedatangan Batak Dua Puluh Tujuh ke Bebesen, Aceh Tengah terjadi sekitar awal abad ke-17 dengan 2 gelombang. Sebelum kedatangan Batak Dua Puluh Tujuh ke Bebesen sebelumnya juga telah berdiri kerajaan lokal yang dikenal dengan Kejurun Bukit, hal ini menunjukkan eksistensi orang Gayo sebelum datanya Batak Dua Puluh Tujuh. Setelah kedatangan mereka maka kemudian berdirilah kerajaan baru yang dikenal sebagai Kejurun Reje Cik di Bebesen dengan Lebe Kader sebagai raja pertamanya. Studi terhadap memori kolektif ini menunjukkan bahwa sebagian masyarakat berasumsi bahwa orang Gayo Bebesen sebagai keturunan Batak/Karo karena adanya stereotip tentang Batak Dua Puluh Tujuh munculnya budaya marga, sedangkan sebelum itu di Gayo sendiri tidak mengenal budaya marga. Selain itu juga, munculnya stereotip ataupun olokan-olokan tentang Batak Dua Puluh Tujuh terhadap orang Bebesen.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > S1 Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Zikri Iwan Sempena
Date Deposited: 20 Jan 2023 03:04
Last Modified: 20 Jan 2023 03:04
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/25784

Actions (login required)

View Item
View Item