Analisis Posisi Teungku Dayah Sebagai Mustahiq Pada Penyaluran Zakat di Kalangan Masyarakat Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Menurut Hukum Islam

Muhammad Zikri, 180102203 (2023) Analisis Posisi Teungku Dayah Sebagai Mustahiq Pada Penyaluran Zakat di Kalangan Masyarakat Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Menurut Hukum Islam. Other thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Analisis Posisi Teungku Dayah Sebagai Mustahiq Pada Penyaluran Zakat di Kalangan Masyarakat Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Menurut Hukum Islam] Text (Analisis Posisi Teungku Dayah Sebagai Mustahiq Pada Penyaluran Zakat di Kalangan Masyarakat Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya Menurut Hukum Islam)
Muhammad Zikri, 180102203, FSH, HES, 082277260510.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (4MB)

Abstract

Teungku dayah di kecamatan Bandar Dua adalah mustahiq zakat yang diberi zakat dari asnaf fakir miskin, yang berhak mendapat zakat sebagai orang yang tidak memiliki kemampuan secara finansial untuk kebutuhan harian dan kebutuhan pendidikannya. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti alasan masyarakat Bandar Dua menjadikan teungku dayah sebagai mustahiq pada pembayaran zakat mâl. Persepsi teungku dayah terhadap penetapannya sebagai mustahiq zakat mâl dan tinjauan hukum Islam terhadap penyaluran zakat mâl di kalangan masyarakat Bandar Dua kepada teungku dayah. Untuk memperoleh data objektif, penulis membuat pendekatan penelitian secara sosiologis normatif dan jenis penelitian deskriptif sedangkan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan adalah alasan masyarakat Kecamatan Bandar Dua menyerahkan zakat mal kepada teungku dayah karena teungku dayah dianggap sebagai orang yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup. Anggapan tersebut berdasarkan fakta yang masyarakat lihat dimana sebagian besar teungku dayah tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sebagian besarnya juga merupakan perantau yang kebutuhannya tidak lagi ditanggung oleh orang tua namun mereka tidak memiliki pendapatan yang cukup dikarenakan waktu untuk bekerja sangat terbatas. Oleh karena itu, masyarakat beranggapan bahwa teungku dayah layak dijadikan sebagai penerima zakat. Masyarakat mengqiaskan teungku dayah yang selama ini menjadi mustahiq zakat sebagai asnaf fakir miskin. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan hukum Islam dimana orang yang tidak memiliki pendapatan sama sekali atau orang yang memiliki pendapatan namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dinyatakan berhak untuk menerima zakat dan termasuk ke dalam asnaf fakir miskin. Oleh karena itu, praktik penyaluran zakat mâl kepada teungku dayah yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Bandar Dua adalah sah dan telah sesuai nash Allah.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 330 Economics (Ilmu Ekonomi)
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Muhammad Zikri Zikri
Date Deposited: 20 Jan 2023 03:04
Last Modified: 20 Jan 2023 03:04
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/25809

Actions (login required)

View Item
View Item