Upaya Guru Dalam Membina Akhlak Mulia Siswa/Siswi MTsN 3 Bener Meriah

Akhlak merupakan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang dapat menimbulkan segala perbuatan, manakala ada perbuatan baik atau buruk. Jika mampu melahirkan perbuatan baik maka ia disebut akhlak mulia, dan jika melahirkan perbuatan buruk maka disebut akhlak tercela. Pada MTsN 3 Bener Meriah, guru adalah contoh teladan dan orang yang bertanggung jawab dalam membina akhlak siswa/siswi. Setiap madrasah tidak terkecuali MTsN 3 Bener Meriah tentu terdapat beberapa akhlak siswa/siswi yang belum baik seperti tidak mau mendengarkan perkataan guru, berkelahi dengan teman, membuat keributan di dalam kelas, tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan, terlambat datang ke madrasah, bolos pada jam pelajaran dan membuang sampah sembarangan. Berdasarkan latar masalah tersebut, maka upaya guru merupakan suatu hal yang sangat penting untuk membentengi segala permasalahan tersebut sehingga tidak keluar dari batasan-batasan akhlak siswa yang tidak diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana langkah guru dalam membina akhlak mulia siswa/siswi MTsN 3 Bener Meriah, pendekatan apa saja yang digunakan oleh guru dalam membina akhlak mulia siswa/siswi MTsN 3 Bener Meriah, dan apa saja faktor penghambat dan pendukung guru dalam membina akhlak mulia siswa/siswi MTsN 3 Bener Meriah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitiatif yaitu penelitian yang mengungkap sajian fakta langsung terjun ke lapangan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa langkah guru dalam membina akhlak mulia siswa/siswi MTsN 3 Bener Meriah yaitu: pertama pendekatan, kedua nasehat, ketiga pembiasaan, keempat contoh teladan. Pendekatan yang digunakan oleh guru dalam membina akhlak mulia siswa/siswi MTsN 3 Bener Meriah yaitu: pendekatan individual, pendekatan kelompok dan pendekatan spiritual. Adapun faktor penghambat dan faktor pendukung guru dalam membina akhlak mulia siswa/siswi MTsN 3 Bener Meriah yaitu: faktor penghambat berasal dari dalam diri siswa, keluarga, lingkungan, dan sekolah sedangkan faktor pendukung berasal dari kegiatan yang ada di madrasah misalkan kegiatan pada pagi hari, shalat dhuha dan shalat dzuhur berjama’ah, hafalan hadist dan hafalan juz ke-30, menjalankan sanksi-sanksi yang ada di madrasah, dan bekerja sama dengan orang tua dalam membina akhlak mulia siswa.