Konsep Tajdid dalam Perspektif Muhammadiyah dan Pengaruhnya terhadap Dinamika Keagamaan di Banda Aceh

Tajdid atau pembaruan merupakan suatu keniscayaan dalam praktik keagamaan. Perkembangan zaman yang bergulir dari masa dahulu ke masa sekarang tentu mengharuskan terus berdinamika pemahaman. Itulah yang digagas dalam konsep tajdid Muhammadiyah yakni berusaha memahami ulang risalah wahyu yang dibawa oleh Nabi Muhammad dengan berbagai pendekatan yang dilakukan. Oleh karena itu, penulis ingin meneliti konsep tajdid dalam perspektif Muhammadiyah dan pengaruhnya terhadap dinamika keagamaan di Banda Aceh. Penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan temuan yang penulis teliti, bahwa konsep tajdid yang dipahami oleh Muhammadiyah mengandung dua dimensi yakni purifikasi dan dinamisasi serta menjadikan al-Quran dan al-Sunnah sebagai landasan utama dalam berpikir. Maka, ini menjadi ciri khas dari model tajdid yang ditampilkan oleh Muhammadiyah dan tidak terikat dengan pendapat manapun sehingga bebas dalam melakukan pembaruan. Kebebasan dalam melakukan pembaruan, Muhammadiyah berhasil mempengaruhi sistem keagamaan umat Islam di Banda Aceh secara keseluruhan salah satunya melalui sistem pendidikan. Dengan adanya pendidikan masyarakat menjadi paham dengan nilai-nilai keislaman yang sesungguhnya baik dalam tindakan, ucapan dan pemikiran.