Nilai Pendidikan Islam Dalam Syair Hikayat Malem Diwa Melalui Seni Budaya(Rapa’i) Studi Kasus Komunitas Budaya Rapa’i Aceh Meusyuhu (Bur’am)

Rahmat Maulana, 160201175 (2023) Nilai Pendidikan Islam Dalam Syair Hikayat Malem Diwa Melalui Seni Budaya(Rapa’i) Studi Kasus Komunitas Budaya Rapa’i Aceh Meusyuhu (Bur’am). Other thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Rahmat  Maulana,160201175,FTK,PAI,085373205303.pdf] Text
Rahmat Maulana,160201175,FTK,PAI,085373205303.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB)

Abstract

Komunitas Bur’am memilki visi dan misi membentuk generasi Aceh yang berkarakter, berbudaya, dan berintergritas tinggi. Peningkatan kualitas generasi muda Aceh dalam eksistensinya terhadap bentuk-bentuk kearifan lokal serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Hikayat Malem Diwa memuat tentang nilai pendidikan Islam didalamnya oleh karena itu upaya untuk melanjutkan warisan budaya tersebut komunitas Bur’am berinisiatif mengangkat kembali dengan merubah cara penyampaiannya dengan menggunakan instrumen musik Rapa’i. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Apa saja nilai Pendidikan Islam yang terkandung dalam syair hikayat Malem Diwa? 2. Bagaimana cara komunitas Bur’am mengaransemen syair hikayat Malem Diwa ke dalam musik Rapa’i? Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi kemudian data tersebut dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam hikayat Malem Diwa pada kisah bujang juara yaitu cara beliau berdakwah melalui media yang erat kaitannya dengan kearifan lokal setempat dengan cara merubah perilaku yang buruk sesuai dengan ajaran agama Islam. 2. hikayat Malem Diwa pada kisah bujang juara dibawa dengan penyampaian yang berbeda dan diaransemen dengan menggabungkan berbagai motif-motif pukulan Rapa’i yang ada di daerah Aceh seperti motif pukulan Rapa’i Pase, Rapa’i pulot, Rapa’i daboh, dan Rapa’i geurimpheng. Untuk menjaga salah satu tradisi ini maka perlu adanya pembinaan dan pelatihan kesenian tentang cara berhikayat sehingga hal ini tidak hilang dan dapat di lestarikan oleh kawula muda Aceh khususnya.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama)
200 Religion (Agama) > 297 Islam
200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X6 Sosial dan Budaya
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > S1 Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Rahmat Maulana Rahmat
Date Deposited: 24 Jan 2023 02:38
Last Modified: 24 Jan 2023 02:38
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/25922

Actions (login required)

View Item
View Item