Shalat Bagi Petugas Medis Yang Berpakaian Personal Protective Equipment (PPE) Semasa Pandemi Covid-19 (Studi Perbandingan Pendapat Empat Mazhab)

Mohamad Amzarul Nidzar Bin Zakaria, 170103061 (2023) Shalat Bagi Petugas Medis Yang Berpakaian Personal Protective Equipment (PPE) Semasa Pandemi Covid-19 (Studi Perbandingan Pendapat Empat Mazhab). Other thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Shalat Bagi Petugas Medis Yang Berpakaian Personal Protective Equipment (PPE) Semasa Pandemi Covid-19 (Studi Perbandingan Pendapat Empat Mazhab)] Text (Shalat Bagi Petugas Medis Yang Berpakaian Personal Protective Equipment (PPE) Semasa Pandemi Covid-19 (Studi Perbandingan Pendapat Empat Mazhab))
Mohamad Amzarul Nidzar Bin Zakaria 170103061.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Syarat dan rukun adalah suatu yang melekat pada perbuatan shalat seperti kewajiban utama sebelum shalat adalah bersuci. Agama Islam penuh dengan keberkahan serta kemudahan (rukhsah) yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya yang muslim dimana apabila berhalangan berwudhu dengan air maka Allah SWT memberikan rukhsah berupa bertayammum. Namun, bagaimana jika seorang muslim berhalangan dalam melakukan keduanya baik wudhu mahupun tayammum seperti halnya yang dirasakan baru-baru ini oleh para petugas medis COVID-19. Para ulama empat mazhab berbeda pendapat tentang pelaksanaan shalat bagi orang yang dalam keadaan faqidu thahurain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pendapat para ulama empat mazhab dalam masalah ini yang dikaitkan sama hal seperti faqidu thahurain. Seterusnya bagaimana aplikasi rukhshah dan azimah terhadap pelaksanaan shalat bagi para petugas medis. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), metode yang digunakan adalah deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan azimah ialah hukum yang mula-mula harus dikerjakan lantaran tidak ada sesuatu yang menghalang, sedangkan rukshah ialah suatu hukum yang dikerjakan lantaran ada suatu sebab yang memperbolehkan untuk meninggalkan hukum asal. Sebagaimana penulis bahaskan bahwa terdapat beberapa pendapat para ulama dalam hal pelaksanaan shalat bagi faqidu thahurain. Perubahan pelaksanaan tuntutan hukum, sangat dipengaruhi oleh pertimbangan mashlahat dan mafsadat yang akan ditimbulkan pada saat tuntutan hukum tersebut dilakukan oleh subjek hukum (mukallaf). Kemafsadatan yang dialami mukallaf baik pada tingkat haji (al-masaqqah) atau pun pada tingkat dharuri merupakan faktor yang menentukan perubahan tuntutan pelaksanaan hukum.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 200 Religion (Agama)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Perbandingan Mazhab
Depositing User: Mohamad Amzarul Nidzar Bin Zakaria
Date Deposited: 25 Jan 2023 03:11
Last Modified: 25 Jan 2023 03:11
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/25984

Actions (login required)

View Item
View Item