Tradisi Mee Idang Kueh Pada Hari Peut Ploh Peut Peringatan Kematian (Studi Kasus Di Desa Paya Baro, Kec. Teunom, Kab. Aceh Jaya)

Rosa Yuli Fitri Maulinda, 180501110 (2023) Tradisi Mee Idang Kueh Pada Hari Peut Ploh Peut Peringatan Kematian (Studi Kasus Di Desa Paya Baro, Kec. Teunom, Kab. Aceh Jaya). Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Adab dan Humaniora.

[thumbnail of Tradisi Mee Idang Kueh Pada Hari Peut Ploh Peut Peringatan Kematian (Studi Kasus Di Desa Paya Baro, Kec. Teunom, Kab. Aceh Jaya)] Text (Tradisi Mee Idang Kueh Pada Hari Peut Ploh Peut Peringatan Kematian (Studi Kasus Di Desa Paya Baro, Kec. Teunom, Kab. Aceh Jaya))
Rosa Yuli Fitri Maulida, 180501110, FAH, SKI, 082210723271.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (10MB)

Abstract

Tradisi mee idang kueh (membawa hantaran kue) pada hari peut ploh peut peringatan kematian merupakan upacara adat yang dilakukan oleh menantu wanita pada hari peut ploh peut peringatan kematian sang mertua. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui tata cara pelaksanaan tradisi mee idang kueh pada peringatan kematian, tujuan dari tradisi mee idang kueh, makna simbolis yang terkandung dalama tradisi mee idang kueh, dan juga pandangan masyarakat Desa Paya Baro terhadap tradisi mee idang kueh pada peringatan kematian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dimana peneliti memaparkan dan menggambarkan hasil penelitian secara objektif mengenai keadaan sebenarnya yang ditemui di lapangan. Instrumen yang digunakankan di dalam penelitian ini yaitu melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan analisi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata cara yang harus dipersiapkan untuk melaksanakan tradisi ini memiliki beberapa tahapan yaitu mempersiapkan perlengkapan idang, mengisi idang, mengantar idang, dan tahapan yang terakhir membuka idang. Tujuan dari tradisi mee idang kueh pada peringatan kematian ini yaitu untuk menghormati, mempererat tali silahturahmi dan juga untuk memenuhi adat yang telah lama dilaksanakan. Makna simbolis yang terdapat di dalam tradisi mee idang kueh yaitu seperti isi dari idang kueh yang memiliki makna kekerabatan dan banyaknya kue yang diisi di dalam idang bertujuan supaya semua keluarga maupun tamu yang diundang di kenduri peut ploh peut peringatan kematian ini merasakan kue-kue yang telah dibuat oleh sang menantu. Pandangan masyarakat Desa Paya Baro terhadap tradisi mee idang kueh ini yaitu tradisi ini tidak bertentangan dengan ajaran Islam di mana dapat dilihat dari proses mee idang kueh, sehingga tradisi ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > S1 Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Rosa Yuli Fitri Maulinda
Date Deposited: 26 Jan 2023 03:01
Last Modified: 26 Jan 2023 03:01
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/26023

Actions (login required)

View Item
View Item