Pengembangan Kitab Tahrirul Aqwal Dengan Menggunakan Tabel Dalam Mempelajari Ilmu Nahwu (Penelitian Dan Pengembangan Di Ma’had Babul ‘Ulum Abu Lueng Ie Al-Aziziyah)

Berdasarkan hasil analisis peneliti terhadap kitab Tahrirul Aqwal serta wawancara dengan pengajar dan beberapa santri pada tingkatan kelas satu di dayah Ma’had Babul ‘Ulum Abu Lueng Ie al-Aziziyah, peneliti menemukan beberapa aspek yang perlu dikembangkan dari kitab Tahrirul Aqwal karena masih kurangnya ketercapaian tujuan dari pembelajaran ilmu nahwu dengan menggunakan kitab ini, dan peneliti memilih penggunaan tabel untuk mengembangkan kitab ini, karena model ini relevan dengan isi kitab Tahrirul Aqwal. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam mengembangkan kitab Tahrirul Aqwal dalam mempelajari nahwu dengan menggunakan tabel, 2) untuk mengetahui respon santri terhadap pengembangan kitab Tahrirul Aqwal dalam mempelajari nahwu dengan menggunakan tabel. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development dengan model ADDIE. Instrumen penelitiannya yaitu lembar validasi ahli, angket respon siswa dan soal tes. Sampel dari penelitian ini adalah santri kelas satu yang berjumlah 15 orang untuk uji coba kitab dan 2 orang pengajar serta 4 santri untuk wawancara. Hasil dari penelitian: 1) langkah dalam pengembangan bahan ajar terdiri dari analisis, desain, pengembangan, penerapan, dan evaluasi. Dalam langkah analisis peneliti menemukan beberapa kekurangan yaitu dari segi desainnya yang kurang menarik dan dari segi isinya yang belum ada contoh relevan untuk santri pada tingkatan kelas satu. Hasil wawancara dengan beberapa santri menunjukkan bahwa mereka lebih menyukai kitab yang berwarna, selain itu mereka juga membutuhkan contoh yang mudah dipahami, dan mereka ingin kitab Awamil yang mereka gunakan selama ini dibuat layaknya Hukom Isem (disajikan dalam tabel). Adapun tujuan dari kitab Awamil adalah para santri dapat menghafal ‘amil-‘amil dari kitab tersebut dan mengetahui fungsi dari setiap ‘amil-‘amil yang mereka hafal ketika ditemui dalam suatu kalimat, disamping itu kitab Awamil juga bertujuan agar para santri mampu dalam mengi’rab. Kitab Awamil ini menganudng ‘amil-‘amil lafdhiyah yang sima’iyyah dan qiyasiyyah serta ‘amil-‘amil ma’nawiyyah. Selanjutnya dalam langkah kedua yaitu desain peneliti memulai untuk menyusun kerangka dari kitab yang akan dikembangkan, dalam desain ini peneliti memilih tabel sabagai model untuk mengembangkan kitab Tahrirul Aqwal dengan warna biru. Pada langkah pengembangan, peneliti mengembangkan kitab sesuai dengan kerangka desain pada langkah sebelumnya, setelah pengembangan selesai peneliti melakukan validasi kepada para ahli, hasil dari validasi memperoleh nilai 94,4% dari ahli materi, 90,6% dari ahli bahasa dan 96,8% dari ahli desain, hasil ini menunjukkan kelayakan kitab yang dikembangkan untuk diterapkan dalam pembelajaran, peneliti juga melakukan perbaikan terhadap kitab yang dikembangkan sesuai dengan saran dari para ahli. Langkah penerapan dilakukan pada tingkatan kelas satu dengan lima kali pertemuan. Langkah yang terakhir yaitu evaluasi, peneliti melakukan evaluasi dengan dua tahap yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif, dari hasil evaluasi rata-rata santri memperoleh nilai “sangat baik” setelah belajar dengan kitab yang dikembangkan. 2) respon santri terhadap pengembangan kitab Tahrirul Aqwal dalam mempelajari nahwu dengan tabel memperoleh hasil 86,5 dengan kategori (sangat setuju).