Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Mengaplikasikan Metode Variatif Dalam Pembelajaran Puasa di Kelas VIII MTsS Gumpueng Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie

Kegiatan belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah metode. Metode pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran sangat bervariasi. Akan tetapi penggunaan metode pembelajaran memerlukan kelihaian dan kecekatan guru dalam memilih serta menetapkan metode yang tepat. Berdasarkan hasil observasi awal, dari wawancara peneliti dengan guru fiqih di Kelas VIII Sekolah MTSS Gumpueng Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie, diperoleh informasi bahwa guru kelas tersebut menerapkan metode variatif dalam pembelajaran fiqih. Dengan penerapan metode variatif tersebut tampak proses pembelajaran lebih menarik dan siswa pun tampak lebih responsif terhadap materi ajar. Tujuan penelitian dalam skripsi ini yaitu untuk mengetahhui kompetensi pedagogik guru fiqih dalam mengaplikasikan metode variatif dalam pembelajaran puasa di kelas VIII MTSS Gumpueng Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif, teknik pengumpulan datanya diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru fiqih dalam pembelajaran puasa di kelas VIII–B MTSS Gumpueng Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie yaitu dari hasil observasi aktivitas guru pada pelaksanaan pembelajaran yaitu 55,6 dari hasil observasi aktivitas guru yang diamati dengan kategori kurang. Maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik guru belum mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Sementara kompetensi guru fiqih dalam mengaplikasikan metode variatif dalam pembelajaran puasa di kelas VIII-B, berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu diperoleh nilai 62,5 dengan kategori cukup. Kendala guru fiqih dalam mengaplikasikan metode variatif dalam pembelajaran puasa di kelas VIII-B MTSS Gumpueng Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie yaitu pada saat pengerjaan tugas kelompok ada sebagian kecil siswa ada yang tidak mau berpartisipasi dalam kelompoknya. Seperti masih ada yang sibuk mengganggu teman sekelompoknya atau kelompok lain dan ada juga yang asik dengan kesibukannya sendiri.