Analisis Tinggalan Arkeologi Kerajaan Batu-Batu Di Kota Subulussalam

Hengki Hartoni, 180501054 (2023) Analisis Tinggalan Arkeologi Kerajaan Batu-Batu Di Kota Subulussalam. Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Adab dan Humaniora.

[thumbnail of Analisis Tinggalan Arkeologi Kerajaan Batu-Batu Di Kota Subulussalam] Text (Analisis Tinggalan Arkeologi Kerajaan Batu-Batu Di Kota Subulussalam)
Hengki Hartoni, 180501054, FAH, SKI, 081263254552.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (14MB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Analisis Tinggalan Arkeologi Kerajaan Batu-Batu di Kota Subulussalam”. Kerajaan Batu-Batu merupakan kerajaan yang pernah memerintah di wilayah Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam. Pada masa kerajaan Aceh Darussalam, daerah ini merupakan bagian dari kerajaan Aceh Darussalam dan memiliki sistem pemerintahannya sendiri. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui Sejarah ringkas Kerajaan Batu-Batu dan bentuk serta jenis tinggalan Arkeologi Kerajaan Batu-Batu yang masih tersisa. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian arkeologi dengan mengunakan langkah-langkah berupa pengumpulan data, pengolahan data serta analisa data. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa terbentuknya Kerajaan Batu-Batu setelah Sultan Daulat memegang Kerajaan Sarah menggantikan ayahnya Sutan Bagindo yang meninggal dunia. Setelah menyatukan beberapa Kampong di kawasan itu, Sultan Daulat membangun kerajaan baru diberi nama Kerajaan Batu-Batu. Kerajaan Batu-Batu terdapat tinggalan Arkeologi berupa nisan, madat dan benteng yang berada di Kampong Namo Buaya sedangkan meja makan, tameng, dan keris ditemukan dari Bapak Harisman Sambo cicit raja Sultan Daulat yang telah menyimpan benda-benda tersebut. Dari hasil analisis tinggalan benda tersebut menunjukkan bahwa Kerajaan Batu-Batu berdiri pada awal abad ke-19 dan pusat pemerintahan berada di Kampong Namo Buaya. Selama masa pemerintahannya Kerajaan Batu-Batu dipimpin oleh beberapa orang raja. Masa kemajuan kerajaan Batu-Batu berada pada masa pemerintahan Raja Sultan Daulat sedangkan masa runtuhnya Kerajaan Batu-Batu berada pada masa pemerintahan Raja Teuku Kamaruddin ketika itu Indonesia telah mendapatkan haknya untuk merdeka dan pada masa tersebut seluruh kerajaan yang ada di Wilayah Aceh Singkil dan Subulussalam dihapuskan dan digantikan sebagai kemukiman. Dilihat dari keadaan benda Tinggalan Kerajaan Batu-Batu saat ini kurang mendapatkan perhatian layaknya cagar budaya. Alangkah baiknya Tinggalan Kerajaan Batu-Batu tersebut sebagai warisan generasi selanjutnya dilestarikan terutama pada komplek makam kerajaan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > S1 Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Hengki Hartoni
Date Deposited: 31 Jan 2023 03:23
Last Modified: 31 Jan 2023 03:23
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/26124

Actions (login required)

View Item
View Item