Peran Majelis Adat Aceh (Maa) Aceh Tenggara Dalam Pembinaan Adat Menurut Pasal 8 Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kehidupan Adat Dan Adat Istiadat (Studi Adat Mangekhi Terhadap Pengantin Perempuan)

Muhammad Fadhlan Rizky, 180105003 (2023) Peran Majelis Adat Aceh (Maa) Aceh Tenggara Dalam Pembinaan Adat Menurut Pasal 8 Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kehidupan Adat Dan Adat Istiadat (Studi Adat Mangekhi Terhadap Pengantin Perempuan). Other thesis, UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

[thumbnail of Peran Majelis Adat Aceh (Maa) Aceh Tenggara Dalam Pembinaan Adat Menurut Pasal 8 Qanun Aceh  Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Pembinaan  Kehidupan Adat Dan Adat Istiadat (Studi Adat Mangekhi Terhadap Pengantin Perempuan)] Text (Peran Majelis Adat Aceh (Maa) Aceh Tenggara Dalam Pembinaan Adat Menurut Pasal 8 Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kehidupan Adat Dan Adat Istiadat (Studi Adat Mangekhi Terhadap Pengantin Perempuan))
Muhammad Fadhlan Rizky, 180105003, FSH, HTN, 085373335339.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (3MB)

Abstract

Mangekhi artinya tepung tawar atau peusijuek, adat ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Aceh Tenggara dalam tradisi pernikahan pada pengantin perempuan. Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Tenggara berperan untuk menjamin pelaksanaan adat agar sesuai dengan syariat Islam, seperti yang telah diatur dalam qanun Aceh nomor 9 tentang pembinaan kehidupan adat dan adat istiadat. Raja dan ulama dahulu sepakat bahwa adat mangekhi sesuai dengan syariat Islam, namun pada saat ini pelaksanaan adat tersebut terdapat perubahan dalam pelaksanaanya. Berdasarkan pemaparan di atas maka permasalahan yang hendak ditanya pada skripsi ini adalah bagaimana peran Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Tenggara dalam membina adat yang ada di tengah masyarakat, apakah Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Tenggara telah melaksanakan perannya menurut pasal 8 qanun Aceh nomor 9 tahun 2008 tentang pembinaan kehidupan adat dan adat istiadat, dan bagaimana tata cara pelaksanaan adat mangekhi terhadap pengantin perempuan. Untuk menjawab permasalahan tersebut, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, diketahui bahwa Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Tenggara memiliki peran dalam pembinaan adat, namun pelaksanaan perannya dalam pembinaan adat belum maksimal, hal tersebut digambarkan pelatihan/pembinaan adat belum dilaksanakan secara menyeluruh di Kabupaten Aceh Tenggara, yang mengakibatkan pelaksanaan adat mangekhi belum berjalan sebagaimana mestinya di desa yang belum dilaksanakan pembinaan adat.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: MAA Aceh Tenggara, Pembinaan, Adat
Subjects: 200 Religion (Agama)
200 Religion (Agama) > 297 Islam
200 Religion (Agama) > 297 Islam > 2X4 Fiqih
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi)
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Tata Negara
Depositing User: Muhammad Fadhlan Rizky Fadhlan
Date Deposited: 31 Jan 2023 04:31
Last Modified: 31 Jan 2023 04:31
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/26185

Actions (login required)

View Item
View Item