Identifikasi Pernikahan Rentan Perceraian Menurut Perspektif Konseling Keluarga Pada Mahkamah Syar’iyah Blangkejeren

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus perceraian yang terjadi di Gayo Lues khususnya pada pasangan-pasangan muda, berdasarkan latar belakang tersebut maka akan dianalisis faktor-faktor penyebab terjadinya perceraian dini pada pasangan suami istri di Mahkmah Syar’iyah Blangkejeren. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gayo Lues. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertama, alasan-alasan penggugat dalam mengajukan permohonan cerai gugat atau cerai talak. Kedua jawaban-jawaban tergugat dalam proses perkara perceraian. Ketiga, materi kesaksian yang ditemukan oleh para saksi dalam perkara perceraian. Keempat, keabsahan barang bukti yang diajukan para pihak. Kelima, pertimbangan hakim dalam keputusan perkara cerai gugat atau cerai talak pada Mahkamah Syar’iyah Blangkejeren. Sumber data atau subjek dalam penelitian ini yakni sumber data primer meliputi 3 (tiga) dokumen resmi putusan pengadilan pada Mahkamah Syar’iyah Blangkejeren. Dan sumber data sekunder berasal dari para pelaku pembuat dokumen tersebut seperti hakim dan panitera. Data dikumpulkan dengan studi dokumentasi sebagai data utama dan wawancara hakim serta panitera sebagai sumber data pendukung, penelitian ini tidak mewawancarai pasangan yang terdapat dalam dokumen perceraian putusan pengadilan tersebut karena keterbatasan dan sulitnya untuk menemui pihak yang mengajukan maupun terlibat didalam dokumen tersebut. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kasus pernikahan rentan perceraian disebabkan karena berbagai faktor baik dari alasan yang dapat diterima oleh akal sehat atau karena alasan emosional. Dan faktor perceraian itu juga dapat terjadi dari faktor internal maupun faktor eksternal. Konseling pranikah dan konseling keluarga sangat penting diberikan pemahaman, memahami tujuan pernikahan yang sesungguh didalam Islam untuk terwujudnya keluarga yang sakinah mawaddah dan rahmah. Berdasarkan penelitian ini, diharapkan agar Konseling Islam dapat diprogramkan bagi pasangan yang hendak menikah yaitu konseling pranikah untuk bekal menjalani kehidupan rumah tangga dan konseling keluarga untuk pasangan yang sedang mengalami keretakan rumah tangga.