Gambara Kehidupan Sosial Muslim Minoritas Di Kampung Peranginan Kecamatan Badar Kabupaten Aceh Tenggara (Studi Kasus Masyarakat Kampung Peranginan)

Gambaran kehidupan muslim minoritas yang hidup berdampingan dengan non-muslim mendapatkan banyak perbedaan, salah satu nya adalah perbedaan adat istiadat, kebiasaan, kebudayaan dan yang paling sering menjadi permasalahan yaitu cara masyarakat dalam bersosialisasi. Salah satu perbedaan seperti jika ada pesta atau suatu acara masyarakat desa peranginan saling undang-mengundang, dan yang menjadi salah satu permasalahan yaitu ketika masyarakat non-muslim datang ke acara masyarakat muslim mereka bisa memakan segala jenis makanan yang dihidangkan oleh masyarakat muslim, namun tidak sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kehidupan sosial muslim minoritas di Kampung Peranginan Kecamatan Badar Kabupaten Aceh Tenggara dan Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhikehidupan masyarakat peranginan dalam hubungan antara kalangan muslim minoritas dan Kristen mayoritas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan subjek penelitian sepuluh responden, yaitu: lima masyarakat muslim dan lima masyarakat non-muslim. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa Gambaran kehidupan sosial masyarakat muslim dan non-muslim di Kampung Peranginan Kecamatan Badar Kabupaten Aceh Tenggara, dikelompokkan menjadi 2 klasifikasi dimana pandangan masyarakat kristiani mayoritas terhadap masyarakat muslim minoritas yaitu kelompok aktif dan tidak aktif. Pertama, kelompok aktif yaitu tipikal masyarakat kristiani mayoritas yang membaur terlebih dahulu di dalam minoritas sehingga masyarakat muslim minoritas merasa aman di dalam mayoritas tersebut tanpa ada paksaan, meskipun awal menyesuaikan sulit namun muslim minoritas senang hidup berdampingan dengan kristen mayoritas. Kedua, kelompok tidak aktif, yaitu muslim minoritas yang tipikal kurang bisa membaur dengan kristen mayoritas karena takut tidak dihormati atau dihargai, sehingga adanya kegiatan-kegiatan masyarakat kampung peranginan seperti ikut serta dalam pesta, donor darah, pembagian sembako dan lain sebagainya. akhirnya dapat membaur dengan baik serta dapat hidup dengan damai. Meskipun masyarakat muslim di kampung peranginan sebagai minoritas mereka mengaku mendapatkan hak yang sama dengan mayoritas.Faktor- Faktor yang mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat kampung peranginan dalam hubungan antara kalangan muslim minoritas dan non-muslim mayoritas yaitu: percakapan, melakukan kontak fisik atau mata, saling pengertian dan kerjasama. Sehingga menimbulkan hubungan timbal balik atau hubungan antara individu yang satu dengan individu yang lain, dimana individu yang satu mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya sehingga terjadi hubungan yang saling timbal balik.