Komposisi Mikroplastik pada Sedimen Pantai dan Hubungannya terhadap Kondisi Biometrik Kepiting Hantu (Ocypode pallidula) di Pesisir Utara Kota Banda Aceh.

Rizki Nazarni, 170703024 (2022) Komposisi Mikroplastik pada Sedimen Pantai dan Hubungannya terhadap Kondisi Biometrik Kepiting Hantu (Ocypode pallidula) di Pesisir Utara Kota Banda Aceh. Other thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Komposisi Mikroplastik pada Sedimen Pantai dan Hubungannya terhadap Kondisi Biometrik Kepiting Hantu (Ocypode pallidula) di Pesisir Utara Kota Banda Aceh.] Text (Komposisi Mikroplastik pada Sedimen Pantai dan Hubungannya terhadap Kondisi Biometrik Kepiting Hantu (Ocypode pallidula) di Pesisir Utara Kota Banda Aceh.)
Rizki Nazarni, 170703024, FST, BIO.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (5MB)

Abstract

Pesisir pantai utara kota Banda Aceh merupakan kawasan pesisir pantai Indonesia yang rentan tercemar mikroplastik. Mikroplastik adalah partikel plastik dalam rentang 0,3 µm - 5 mm dan dapat menimbulkan kontaminan bagi lingkungan perairan. Mikroplastik juga dapat terakumulasi pada sedimen pantai dan berinteraksi dengan organisme bentik, salah satunya kepiting hantu (Ocypode pallidula). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji komposisi mikroplastik di pesisir utara kota Banda Aceh serta menganalisis pengaruhnya terhadap kelimpahan dan kondisi biometrik kepiting hantu. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey, penentuan lokasi sampling menggunakan metode purposive sampling dan isolasi/identifikasi dilakukan di laboratorium. Hasil penelitian kelimpahan mikroplastik berdasarkan stasiun tertinggi ditemukan di Syiah Kuala (54 MP/m2), diikuti Alue Naga (36 MP/m2) dan Kuta Musapi (24 MP/m2). Komposisi mikroplastik dominan ditemukan pada sedimen berukuran 1-5 mm, bentuk fiber dan berwarna putih. Jenis polimer yang teridentifikasi polyetylene, polypropilene dan polyamide. Sementara pada zonasi kelimpahan tertinggi ditemukan di zona water-edge line. Kelimpahan kepiting hantu (Ocypode pallidula) tertinggi ditemukan di Kuta Musapi (0223 individu/100m2) diikuti Alue Naga (0,21 individu/100m2) dan Syiah Kuala (0,09 individu/100m2). Kepiting hantu cenderung memiliki lebar kerapas (11.49 - 14.48 mm) dan bobot (0.99 – 2.99 g) lebih rendah pada lokasi yang tinggi kelimpahan mikroplastik (Syiah Kuala). Uji korelasi spearman’s menunjukkan hubungan kelimpahan mikroplastik terhadap kelimpahan kepiting hantu berbanding terbalik (peningkatan kelimpahan mikroplastik dapat menurunkan kelimpahan kepiting hantu).

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 500 Sciences (Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika) > 570 Biology (Biologi, Ilmu Hayat) > 577 Ekologi
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > S1 Biologi
Depositing User: Rizki Nazarni Ris
Date Deposited: 02 Feb 2023 03:58
Last Modified: 02 Feb 2023 03:58
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/26274

Actions (login required)

View Item
View Item