Pandangan Tokoh Agama Terhadap Tradisi Reuhab Dalam Adat Kematian Di Gampong Keude Seumot Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya

Mira Marliana, 180402041 (2023) Pandangan Tokoh Agama Terhadap Tradisi Reuhab Dalam Adat Kematian Di Gampong Keude Seumot Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya. Other thesis, UIN Ar-Raniry Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

[thumbnail of Pandangan Tokoh Agama Terhadap Tradisi Reuhab Dalam Adat Kematian Di Gampong Keude Seumot Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya] Text (Pandangan Tokoh Agama Terhadap Tradisi Reuhab Dalam Adat Kematian Di Gampong Keude Seumot Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya)
Mira Marliana, 180402041, FDK, BKI, 082272937838.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (6MB)

Abstract

Pandangan tokoh agama terhadap tradisi Reuhab dalam adat kematian di gampong Keude Seumot Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya. Upacara kematian ini tidak terlepas dari suatu tradisi Reuhab yang merupakan suatu kegiatan yang di laksanakan secara turun temurun oleh masyarakat Nagan Raya khusunya di daerah Keude Seumot, jika tradisi tersebut tidak di laksanakan maka akan di anggap sebagai suatu penghinaan dalam kehidupan bermasyrakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan tradisi Reuhab dan pandangan tokoh agama terhadap tradisi Reuhab di Gampong Keude Seumot Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan pengambilan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini berjumlah 6 orang, yaitu Tokoh agama, Tokoh Adat, Tokoh Tuha Peut, Tokoh Masyarakat, Geuchik/Sekretaris desa. Berdasarkan hasil penelitian, Pertama, pelaksanaan tradisi upacara kematian di Gampong Keude Seumot diawali dengan masa sukleut, meurathok. Kemudian di laksanakan fardhu kifayah sesuai dengan ajaran agama Islam yaitu memandikan, mengkafankan, menshalatkan, dan menguburkan. Tradisi upacara kematian ini memiliki suatu ciri khas berupa tradisi reuhab setelah di laksanakan fardhu kifayah. Tradisi Reuhab diadakan dari hari pertama kematian sampai dengan hari ke 40-44. Kedua, Pandangan tokoh agama terhadap tradisi reuhab adalah suatu tradisi yang di maksud untuk menghormati orang yang sudah meninggal dunia dengan menyediakan suatu kamar khusus untuk di letakkannya barang-barang peninggalan almarhum. Tradisi Reuhab sendiri sudah dilakukan secara turun temurun, tradisi ini terbentuk karena adanya campuran unsur budaya pada masa pertama masuknya Islam ke daerah Aceh. Dalam Islam, kematian menjadi awal perpindahan dari alam dunia kea lam barzah hingga kebangkitan manusia dari kuburnya saat kiamat kelak

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 000 Computer Science, Information and System
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Bimbingan dan Konseling Islam
Depositing User: Mira Marliana
Date Deposited: 03 Feb 2023 03:15
Last Modified: 03 Feb 2023 03:15
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/26352

Actions (login required)

View Item
View Item