Penyelesaian Tindak Pidana Ringan Berdasarkan Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Kehidupan Adat Istiadat (Studi Penyelesaian Di Gampong Jantho Makmur, Bukit Meusara Dan Weu, Kec. Kota Jantho Kab. Aceh Besar).

Kasus pencurian hewan yang terjadi di Gampong Jantho Makmur Kec. Kota Jantho Kab. Aceh Besar diselesaikan secara adat Gampong dan kedua belah pihak sepakat untuk damai. Pihak kedua berkewajiban untuk membayar denda kepada pihak pertama. Pencurian hewan ternak ini tergolong kedalam Tindakan Pidana Ringan yang mana telah melanggar Hukum. Permasalahan yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah yang pertama, Bagaimana praktik penyelesaian tindak pidana ringan di Gampong Jantho Makmur, Bukit Meusara dan Weu. Yang kedua, Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik penyelesaian tindak pidana ringan di Gampong Jantho Makmur, Bukit Meusara dan Weu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan data lapangan (field research) dan data pustaka (library research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, Praktik penyelesaian tindak pidana ringan berdasarkan Qanun Aceh No. 9 Tahun 2008 diselesaikan melalui tahapan musyawarah antara korban dan pelaku, upaya perdamaian, upaya mediasi, dan penyelesaian melalui lembaga adat. Kedua, tinjauan hukum Islam terhadap penyelesaian tindak pidana ringan di Gampong Jantho Makmur, maka dalam proses penyelesaiannya harus merujuk pada sistem penyelesaian yang mempunyai kedudukan sebagaimana yang diajarkan dalam agama Islam. Hukum sebagai zat bersumber dari ajaran Islam, sedangkan adat berfungsi sebagai sifat (pola-pola kelakuan) yang pada dasarnya dapat berubah. Oleh karena itu, hukum adat di Aceh yang saat ini di nilai dengan ajaran Islam diturunkan melalui Qanun Aceh No. 9 Tahun 2008.