Pengaruh Pemberian Pakan Limbah Industri Pertanian dan Perkebunan dalam Mengontrol Siklus Estrus Sapi Potong (Bos Taurus) di Desa Cot Teuku Dek Kabupaten Nagan Raya.

Pakan merupakan asupan yang diberikan kepada hewan ternak dengan kandungan berupa nutrisi untuk meningkatan produktivitas. Produktivitas ternak dapat diukur dari bobot badan ternak yang menjadi salah satu indikator ekonomi dalam peternakan, terutama dalam hal produksi dan reproduksi ternak. Permasalahan pada sapi di peternakan Rakyat di Desa Cot Teuku Dek adalah keterlambatan estrus dan bobot tubuh sulit meningkat. Berdasarkan observasi peneliti masalah ini disebabkan karena peternakan hanya mengandalkan pakan hijauan dan jerami padi tanpa menambah nutrisi lainnya sebagai pakan ternak. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan siklus estrus dan menambah bobot tubuh dengan pemberian pakan limbah industri pertanian dan perkebunan. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dari bulan Agustus-Oktober dengan jumlah sampel sebanyak 35 ekor sapi potong betina dan dibagi menjadi empat kelompok perlakuan yaitu: perlakuan S1 (protein tinggi): protein kasar 22,63%, perlakuan S2 (protein sedang): protein kasar 19,32%, perlakuan S3 (protein rendah): protein kasar 17,40% dan kontrol/S0 (pakan hijauan dan jerami) dengan masing-masing perlakuan diberikan 1 kg/ekor/hari. Analisis data untuk kecepatan estrus menggunakan analisis ragam, sedangkan analisis data untuk intensitas estrus dan penambahan bobot tubuh menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian konsentrat dengan level protein yang berbeda berpengaruh nyata terhadap timbulnya respon estrus dan bobot tubuh sapi. Perlakuan S1, S2, dan S3 mulai timbulnya estrus pada tanggal 14-15 September 2022, sedangkan pada S0 tidak timbul estrus. Perlakuan S1 dan S2 memiliki intensitas estrus yang jelas dibandingkan dengan perlakuan S3 dan untuk kenaikan bobot tubuh sapi cukup baik pada perlakuan S1, S2 dan S3 berkisar 0,5-0,3 (kg/ekor/hari) apabila dibandingkan dengan perlakuan kontrol yaitu berkisar 0,1 (kg/ekor/hari). Hal ini disebabkan karena ternak hanya mengosumsi pakan hijauan dan jerami selama perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian pakan konsentrat dengan level protein kasar yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap perlakuan dan lebih baik dibanding dengan perlakuan kontrol.