Peran BNN Kota Banda Aceh dalam Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika yang Dilakukan Anak menurut Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

Dede Wira Piyata, 180106118 (2022) Peran BNN Kota Banda Aceh dalam Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika yang Dilakukan Anak menurut Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Masters thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Peran BNN Kota Banda Aceh dalam Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika yang Dilakukan Anak] Text (Peran BNN Kota Banda Aceh dalam Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika yang Dilakukan Anak)
Dede Wira Piyata, 180106118, FSH, IH.pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (6MB)

Abstract

Kasus hukum penyalahguna narkotika yang dilakukan anak di Kota Banda Aceh masih terjadi. Banda Narkotika Nasional (BNN) di Kota Banda Aceh mempunyai peran cukup strategis dalam penanggulanggannya. Untuk itu masalah yang dikaji dalam penelitian ini meliputi dua hal, yaitu bagaimana peran BNN Kota Banda Aceh dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika yang dilaksanakan anak menurut Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika?, kemudian bagaimana kendala yang dihadapi BNN Kota Banda Aceh dalam penanggulangan penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh anak? Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif-empiris, dengan jenis studi kasus (case study). Hasil penelitian ini ada dua poin. Pertama, peran BNN Kota Banda Aceh dalam upaya penanggulangan penyalahguna narkotika oleh anak direpresentasikan dalam dua langkah, yaitu preventif dan represif termasuk tindakan kuratif. Upaya perventif dilakukan dengan membentuk tiga program, yaitu program Ketahanan Keluarga, program Remaja Teman Sebaya, program Intervensi Berbasis Masyarakat atau disingkat IBM. Adapun peran BNN Kota Banda Aceh dalam bentuk represif yaitu restorative justice dan melakukan tindakan kuratif rehabilitasi dan penyembuhan. Adapun kendala yang dihadapi oleh BNN Kota Banda Aceh ada empat. Pertama, keluarga menutupi, merasa malu anaknya sebagai penyalahguna narkoba. Kedua, keluarga serta penyalahguna merasa takut untuk melapor karena takut ditangkap. Ketiga, kurangnya personil di bidang pemberantasan narkoba. Keempat, sebagian masyarakat cenderung abai dan tidak mau melapor kasus-kasus penyalahgunaan narkoba di lapangan. Terhadap temuan tersebut, maka direkomendasikan supaya masyarakat perlu memaksimalkan sinergitas upaya kerjasama kolaborasi bersama dengan BNN Kota dalam memaksimalkan penanggulangan penyalahguna obatan terlarang seperti narkotika. BNN perlu membuat posko pengaduan, melaksanakan sosialisasi kepada semua lapisan masyarakat tentang arti pentingnya melaporkan diri untuk dapat direhabilitasi.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: 200 Religion (Agama) > 297 Islam
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 340 Law/Ilmu Hukum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > S1 Ilmu Hukum
Depositing User: Dede Wira Piyata Dede
Date Deposited: 03 Feb 2023 04:29
Last Modified: 03 Feb 2023 04:29
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/26422

Actions (login required)

View Item
View Item