Pandangan DMI Aceh Terhadap Manajemen Riayah Masjid Raya Baiturrahman(Studi Implementasi Sistem Sanitasi Sesuai Ajaran Islam)

Judul penelitian ini adalah: ”Pandangan DMI Aceh Terhadap Manajemen Riayah Masjid Raya Baiturrahman (Studi Implementasi Sistem Sanitasi Sesuai Ajaran Islam)”. Sistem Sanitasi merupakan sesuatu yang mesti ada di sebuah Masjid. Hal ini menjadi sangat penting karena salah satu unsur terpenting dalam beribadah dalam ajaran islam adalah kebersihan atau kesucian terutama kebersihan lingkungan sehingga sangatlah penting adanya sistem sanitasi yang memadai di Masjid Raya Baiturrahman. Pendekatan dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif serta. Metode yang digunakan metode deskriptif analisis dengan Pendekatan yang dilakukan pada kajian ini adalah kajian lapangan (field research). Subjek penelitian adalah DMI Aceh. DMI Aceh Berpandangan tentang implementasi sistem sanitasi sesuai ajaran Islam di Masjid Raya Baiturrahman memang masih belum memenuhi standar syariat. Masjid yang ideal adalah masjid merangkul semua pihak serta mengedepankan kemaslahatan umat. Peluang implementasi sistem sanitasi sesuai ajaran Islam di Masjid Raya Baiturrahman sangat terbuka jika ada kerja sama dari berbagai pihak. Tantangannya berasal dari pemerintah, pengurus serta masyarakat umum. Dewan Masjid Indonesia (DMI) Aceh agar lebih proaktif menyuarakan realisasi implementasi sistem sanitasi sesuai ajaran islam. Dewan Masjid Indonesia (DMI) Aceh dapat lebih berpartisipasi dalam bidang riayah masjid tidak hanya bidang imarah atau kemakmuran saja. Pengurus Masjid Raya Baiturrahman yang dalam hal ini adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Masjid Raya Baiturrahman seyogyanya tidak abai terhadap sistem sanitasi di Masjid Raya Baiturrahman yang membuat jamaah mengeluh dan tidak nyaman. Pemerintah Aceh selaku pihak yang paling bertanggung jawab terhadap pengelolaan Masjid Raya Baiturrahman mesti memberikan perhatian lebih terhadap pengelolaannya.