Perilaku Stigma Gangguan Mental Pada Drama Korea It’s Okay To Not Be Okay (Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure)

Uswatul Farida, 180401021 (2022) Perilaku Stigma Gangguan Mental Pada Drama Korea It’s Okay To Not Be Okay (Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure). Other thesis, UIN Ar-Raniry.

[thumbnail of Perilaku Stigma Gangguan Mental Pada Drama Korea It’s Okay To Not Be Okay (Analisis Semiotika Ferdinand  de Saussure)] Text (Perilaku Stigma Gangguan Mental Pada Drama Korea It’s Okay To Not Be Okay (Analisis Semiotika Ferdinand de Saussure))
Uswatul Farida, 180401021 .pdf - Published Version
Available under License Creative Commons Attribution.

Download (2MB)

Abstract

Isu perilaku stigma terhadap penderita gangguan mental masih sering terjadi di Indonesia. Fenomena perilaku stigma terhadap penderita gangguan mental ini juga secara terang-terangan dihadirkan melalui salah satu bentuk komunikasi media audio visual, yaitu film yang ber-genre drama. Salah satunya pada drama korea yang berjudul It’s Okay To Not Be Okay. Pada penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana perilaku stigma yang terjadi pada tokoh pemeran gangguan mental yang menjadi bagian dari alur cerita pada drama korea It’s Okay To Not Be Okay, peneliti menggunakan metode analisis semiotika model Ferdinand de Saussure melalui sistem penanda (signifier) dan petanda (signified). Data yang diteliti yakni potongan- potongan teks, gambar, suara dan bunyi-bunyian. Pada penelitian ini penulis juga menggunakan teori stigma Bruce C.Link dan Jo C.Phelan. Hasil penelitian menunjukkan, perilaku stigma yang terjadi kepada penderita gangguan mental pada drama korea It’s Okay To Not Be Okay tersebut ialah, diantaranya: (1) adanya penamaan khusus berdasarkan kekurangan pengidap gangguan mental; (2) terdapat keyakinan negatif mengenai karakteristik khusus yang ada pada individu pengidap gangguan mental; (3) mengucilkan mereka yang mengidap gangguan mental; (4) terdapat perilaku merendahkan dan melecehkan pengidap gangguan mental. Menurut petanda dan penanda tersebut, melalui perilaku yang digambarkan, diketahui pula beberapa jenis gangguan mental yang terdapat pada drama korea It’s Okay To Not Be Okay. Diantaranya, : (1) autism, (2) gangguan kepribadian anti sosial, (3) gangguan manik, (4) gangguan stres pasca trauma, (5) depresi psikotik.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: 300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 302 Interaksi sosial > 302.2 Komunikasi > 302.23 Media (Sarana Komunikasi)
300 Sociology and Anthropology (Sosiologi dan Antropologi) > 304 Faktor yang mempengaruhi tingkah laku sosial
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Uswatul Farida
Date Deposited: 06 Feb 2023 03:16
Last Modified: 06 Feb 2023 03:16
URI: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/26485

Actions (login required)

View Item
View Item